Wall Street Melonjak hingga Pecah Rekor Tertinggi Serentak
Friday, September 12, 2025       09:06 WIB

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Amerika Serikat (AS) melonjak hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Kamis (11/9/2025). Kenaikan itu didorong ekspektasi bahwa kenaikan inflasi Agustus tidak akan menggagalkan rencana The Fed memangkas suku bunga pekan depan.
Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 617,08 poin (1,36%) ke 46.108. Sementara itu, S&P 500 naik 0,85% menjadi 6.587,47, dan Nasdaq Composite bertambah 0,72% ke 22.043,07. Ketiga indeks utama Wall Street kompak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, baik intraday sekaligus penutupan.
Data inflasi konsumen (CPI) menunjukkan peningkatan 0,4% pada Agustus secara bulanan, lebih tinggi dari perkiraan 0,3%. Namun secara tahunan, inflasi sesuai ekspektasi pasar di 2,9%. Inflasi inti (core CPI), yang tidak memasukkan harga energi dan pangan, naik 0,3% bulanan dan 3,1% tahunan, sejalan dengan perkiraan analis Dow Jones.
Sehari sebelumnya, data indeks harga produsen (PPI) justru menunjukkan penurunan 0,1%, menambah sinyal pelemahan ekonomi.
Pasar tenaga kerja AS juga menunjukkan tanda perlambatan. Klaim pengangguran mingguan melonjak 27 ribu menjadi 263 ribu, tertinggi sejak Oktober 2021 dan lebih buruk dari perkiraan 235 ribu. Data itu muncul setelah revisi pertumbuhan lapangan kerja yang lebih rendah di awal pekan.
Imbal hasil obligasi AS ikut turun setelah rilis data, dengan yield Treasury tenor 10 tahun merosot ke level 4%.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar kini hampir pasti memperkirakan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September mendatang. Bahkan, peluang penurunan lebih agresif sebesar 50 bps sempat meningkat.
Pemangkasan The Fed
Chief Market Strategist Freedom Capital Markets Jay Woods mengatakan, pemangkasan The Fed sebesar seperempat poin hampir pasti terjadi, dan data terbaru membuat peluang pemangkasan setengah poin tetap terbuka.
"Kuncinya ada di imbal hasil (yield) obligasi AS 10 tahun. Kalau turun hingga kisaran 3%, pasar bisa reli lebih besar lagi," tambahnya.
Kenaikan di Wall Street kali ini berlangsung luas, dengan saham-saham perbankan seperti JPMorgan serta ritel konsumen seperti Walmart ikut menghijau seiring harapan penurunan suku bunga.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Monday, Sep 15, 2025 - 17:48 WIB
Iindonesia Market Summary (15/09/2025)
Monday, Sep 15, 2025 - 17:22 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOBA
Monday, Sep 15, 2025 - 17:17 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 HAJJ
Monday, Sep 15, 2025 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 WMUU
Monday, Sep 15, 2025 - 17:05 WIB
Rupiah Siap Balik Arah
Monday, Sep 15, 2025 - 17:03 WIB
Rupiah Tergerus Lagi, Ada 2 Sentimen Penekan
Monday, Sep 15, 2025 - 16:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOSK