Rupiah Ceria di Tengah Kebijakan Tarif Balasan Trump
Friday, February 14, 2025       09:56 WIB

JAKARTA, investor.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ceria pada Jumat pagi (14/2/2025). Di saat pasar mencermati dampak potensial dari kebijakan tarif balasan yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.09 WIB di pasar spot exchange, rupiah turun 60 poin (0,37%) ke level Rp 16.301 per dolar AS. Pada perdagangan Kamis (13/2/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menguat 15 poin berada di level Rp 16.361 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,24 poin menjadi 107,07. Sedangkan imbal hasil obligasi AS 10 tahun terlihat turun 21 poin di level 4,39%.
Dikutip dari Reuters, dolar AS dan mata uang utama lainnya bergerak stabil pada Jumat (14/2/2025), sementara para pelaku pasar mencermati dampak potensial dari kebijakan tarif balasan yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Meskipun kebijakan ini tidak akan segera diterapkan, pasar tetap waspada terhadap kemungkinan dampak jangka panjangnya.
Pada Kamis (13/2/2025), Trump menginstruksikan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif balasan terhadap negara-negara yang mengenakan pajak atas impor dari AS. Seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa meskipun tarif ini tidak akan langsung diberlakukan, implementasinya bisa dilakukan dalam hitungan pekan setelah kajian mendalam terhadap hubungan perdagangan bilateral.
Penundaan ini memberi ruang bagi negosiasi lebih lanjut, yang disambut baik oleh pasar. "Ketidakpastian terkait tarif masih mendominasi, tetapi pasar merasa sedikit lega karena tarif baru tidak akan berlaku sebelum April," ujar Ray Attrill, Kepala Strategi FX di National Australia Bank.
Di tengah ancaman tarif, laporan indeks harga produsen (PPI) AS memberikan sentimen positif bagi pasar. Data menunjukkan bahwa meskipun PPI utama melebihi perkiraan, komponen lainnya menunjukkan potensi pelemahan inflasi inti (PCE), yang menjadi acuan utama kebijakan moneter The Fed.
Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia, menilai bahwa meskipun data ini lebih positif, kenaikan harga konsumen di Januari masih cukup kuat untuk menjaga inflasi di atas target 2% The Fed. "Kami memperkirakan The Fed tetap berhati-hati, terutama dengan kekhawatiran atas lambatnya proses disinflasi serta kebijakan tarif Trump," ujarnya.
Suku Bunga The Fed
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 33 basis poin tahun ini, meningkat dari 29 basis poin sebelum rilis data PPI, namun masih lebih rendah dibanding perkiraan 37 basis poin sebelum data CPI dirilis Rabu lalu.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap beberapa mata uang utama, hampir tidak berubah di level 107,07. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah membantu yen Jepang pulih dari pelemahan sebelumnya. Yen naik tipis ke level 152,64 pada Jumat, setelah sempat melemah ke 154,80 pada Rabu, meski masih berada di jalur pelemahan mingguan pertama sejak Januari.
Euro juga bertahan di dekat level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, didukung oleh optimisme terkait potensi perundingan damai antara Ukraina dan Rusia. Pada perdagangan awal sesi Asia, euro berada di US$ 1,0461, turun tipis 0,04%.
Pada hari yang sama, Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terkait perang di Ukraina. Ia menyatakan bahwa Ukraina akan memiliki tempat dalam perundingan damai dengan Rusia.
Poundsterling sempat menyentuh level tertinggi sejak 7 Januari di US$ 1,25705 sebelum turun tipis ke US$ 1,256. Kenaikan ini didukung oleh data yang menunjukkan ekonomi Inggris secara tak terduga tumbuh 0,1% pada kuartal terakhir tahun lalu.
Dolar Kanada juga menguat, mendekati level tertinggi dalam dua bulan di C$1,4184 yang tercapai sehari sebelumnya, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi AS.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025