Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Rabu 10 September 2025: Bangkit
Wednesday, September 10, 2025       09:33 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bangkit pada Rabu (10/9/2025). Kenaikan itu ditopang cadangan devisa Bank Indonesia (BI) dinilai masih memberi penopang.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.02 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini naik sebesar 10,5 poin (0,06%) ke level Rp 16.471 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,04% ke level 97,82.
Sedangkan pada perdagangan Selasa (9/9/2025), mata uang rupiah sempat longsor sebesar 172 poin (1,05%) ke level Rp 16.481,5.
Dikutip dari Reuters, rupiah menjadi sorotan setelah anjlok 1% pada Selasa (9/9/2025) menyusul pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan. Keputusan mengejutkan itu memicu kekhawatiran soal arah kebijakan fiskal di bawah Presiden Prabowo Subianto.
"Risiko fiskal kini meningkat di tengah tekanan politik dan program populis. Tanpa jangkar kredibel seperti Sri Mulyani, rupiah akan tetap rentan," kata Head of Asia FX di InTouch Capital Markets Kieran Williams. Meski demikian, cadangan devisa Bank Indonesia dinilai masih memberi penopang sementara.
Sementara itu, pasar kini menanti rilis data inflasi produsen dan konsumen pekan ini, yang akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Fed pada pertemuan 16-17 September mendatang.
Pasar sudah memperkirakan The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), sementara peluang pemangkasan lebih besar, yakni 50 bps, hanya sekitar 5%. Investor juga menilai total pelonggaran moneter tahun ini bisa mencapai 66 bps.
Williams menilai, peluang pemangkasan 50 bps sangat tipis. "The Fed cenderung berhati-hati dan gradual. Kecuali ada kejutan inflasi inti yang jauh lebih rendah, kecil kemungkinan mereka melakukan pemangkasan jumbo," katanya.
Dolar AS Stabil
Di pasar valuta asing Asia, pergerakan dolar AS relatif tenang. Euro melemah tipis ke US$ 1,1698 setelah turun 0,5% sehari sebelumnya. Poundsterling berada di US$ 1,3522, yen stabil di 147,42 per dolar, dan dolar Australia bertahan di US$ 0,6587, mendekati level tertinggi tujuh minggu.
Indeks dolar AS berada di 97,834, stagnan setelah menguat 0,3% pada Selasa. Namun, sepanjang 2025 indeks dolar masih tertekan sekitar 10% akibat kebijakan perdagangan AS yang tidak menentu dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja AS lebih rapuh dari perkiraan. Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) merevisi turun 911 ribu pekerjaan untuk periode hingga Maret 2025. Namun, investor tetap fokus pada prospek pelonggaran moneter The Fed ketimbang data lampau tersebut.
Analis senior City Index di Brisbane Matt Simpson menilai, pemangkasan 50 bps justru bisa merusak sentimen pasar. "The Fed akan menjaga kredibilitas dan tidak sepenuhnya tunduk pada tekanan politik," ujarnya.
Selain AS, pasar global juga mencermati dinamika politik Jepang dan Prancis, yang sedang mencari perdana menteri baru.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Monday, Sep 15, 2025 - 17:48 WIB
Iindonesia Market Summary (15/09/2025)
Monday, Sep 15, 2025 - 17:22 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOBA
Monday, Sep 15, 2025 - 17:17 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 HAJJ
Monday, Sep 15, 2025 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 WMUU
Monday, Sep 15, 2025 - 17:05 WIB
Rupiah Siap Balik Arah
Monday, Sep 15, 2025 - 17:03 WIB
Rupiah Tergerus Lagi, Ada 2 Sentimen Penekan
Monday, Sep 15, 2025 - 16:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOSK