Harga Emas Tembus US$ 2.800, Reli Rekor Tertinggi
Saturday, February 01, 2025       08:36 WIB

NEW YORK , investor.id - Harga emas melampaui level psikologis US$ 2.800 per ons untuk pertama kalinya pada Jumat (31/1/2025). Dengan demikian, reli rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) dalam dua hari beruntun.
Dikutip dari Reuters, kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif baru yang memicu kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global dan tekanan inflasi.
Harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.801,29 per ons, setelah sempat menembus rekor tertinggi di US$ 2.817,23. Rekor tertinggi harga emas sebelumnya berada di level US$ 2.798,24 yang terjadi pada Kamis (30/1/2025).
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,4% di US$ 2.835, tetap diperdagangkan dengan premi di atas harga emas spot.
"Saat ini ada banyak ketidakpastian, terutama terkait kebijakan tarif di tingkat geopolitik," ujar analis senior pasar di RJO Futures Bob Haberkorn.
Trump telah menetapkan tenggat waktu hingga Sabtu (1/2/2025) untuk memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, serta masih mempertimbangkan tarif tambahan bagi barang-barang asal China. Situasi ini mendorong kenaikan harga emas yang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik.
Sepanjang Januari 2025, harga emas telah naik hampir 7%, menjadikannya kenaikan bulanan terbaik sejak Maret 2024.
Perbedaan Sikap
Selain itu, ketidakpastian juga muncul dari perbedaan sikap antara The Fed dan pemerintahan Trump. "Trump ingin memangkas suku bunga, sementara The Fed berusaha mempertahankan kebijakan saat ini," tambah Haberkorn.
Pekan ini, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan, tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga, bertentangan dengan desakan Trump yang menginginkan suku bunga acuan lebih rendah. Data ekonomi AS juga menunjukkan harga-harga meningkat pada Desember 2024.
Sementara itu, data belanja konsumen menunjukan lonjakan, yang memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga tahun ini.
Di pasar logam lainnya, harga perak turun 0,8% menjadi US$ 31,42 per ons setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu bulan pada Kamis. TD Securities menyebutkan bahwa kenaikan harga perak ini dapat menarik minat investor spekulatif karena rasio emas-perak masih berada di tingkat yang tinggi.
Sementara itu, harga platinum menguat 1% menjadi US$ 975,80 per ons dan paladium melonjak 2,2% menjadi US$ 1.011 per ons. Ketiga logam ini mencatatkan kenaikan bulanan yang signifikan, mengikuti tren positif emas di tengah ketidakpastian pasar global.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Wednesday, Mar 12, 2025 - 11:02 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 ESTA
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:58 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 KPIG
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:57 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 BRMS
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:56 WIB
Financial Statements Full Year 2024 of CBUT
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:52 WIB
Financial Statements Full Year 2024 of RATU
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:50 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 SQMI
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:49 WIB
Financial Statements Full Year 2024 of DCII
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:48 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 BIPI
Wednesday, Mar 12, 2025 - 10:43 WIB
Kepemilikan Saham 28 Februari 2025 PPGL