Harga Emas Jatuh Parah, Dihantam Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS
Friday, August 23, 2024       08:34 WIB

JAKARTA, investor.id - Harga emas jatuh lebih dari 1% pada Kamis (22/8/2024). Hal itu karena dihantam penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Di saat para pelaku pasar menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot jatuh 1,2% menjadi US$ 2.482,49 per ons, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi US$ 2.531,6 pada Selasa (20/8/2024). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga anjlok 1,2% menjadi US$ 2.518,1.
"Kita melihat kenaikan pada imbal hasil obligasi dua tahun dan indeks dolar. Harga emas telah mengalami lonjakan yang luar biasa tiga sesi lalu dan mencapai rekor tertinggi baru, sehingga wajar jika traders mengambil keuntungan dari pergerakan seperti ini," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures.
Indeks dolar naik 0,5% terhadap rivalnya setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan pekan lalu. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Kini, perhatian pasar beralih ke pidato Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole, Jumat. Pada Rabu (21/8/2024), risalah dari pertemuan The Fed pada 30-31 Juli menunjukkan bahwa para pejabat cenderung kuat untuk memangkas suku bunga bulan depan.
"Jika Powell dapat menyatakan keyakinan lebih besar terhadap pemangkasan suku bunga pada September, sinyal dovish tersebut bisa memicu lonjakan lain untuk harga emas," kata Han Tan, Kepala Analis Pasar di Exinity Group.
Pejabat The Fed
Setidaknya dua pejabat The Fed pada Kamis menyatakan dukungannya untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sebagian besar broker memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada September. Sementara JP Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin.
"Prospek untuk ETF tetap positif, karena pemangkasan suku bunga AS yang diantisipasi kemungkinan akan mendorong aliran dana kembali ke ETF emas," kata Zain Vawda, Analis Pasar di MarketPulse oleh OANDA.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot ambles 2,3% menjadi US$ 28,9334 per ons, platinum terkoreksi 1,9% menjadi US$ 945,02, dan paladium terjungkal 2,8% menjadi US$ 925,49.

Sumber : investor.id