-
Bank Mandiri (BMRI) Cetak Laba Rp 47,17 Triliun Jelang Tutup Tahun 2024
Monday, December 23, 2024 08:29 WIB
JAKARTA, investor.id - PT Bank Mandiri Tbk () membukukan laba bersih periode berjalan mencapai Rp 47,17 triliun sampai dengan November 2024. Kinerja keuangan jelang tutup buku tahun 2024 masih bergerak positif, di dongkrak kinerja kredit yang melesat dalam kisaran tinggi.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, sampai dengan November 2024 kredit yang diberikan tumbuh 22,69% year on year (yoy) menjadi Rp 1.283,44 triliun. Di saat sama, perkembangan kredit dari emiten bersandi itu bahkan naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata industri perbankan yang tercatat tumbuh 10,79%.
Tren pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga lebih baik dari yang ditunjukkan rata-rata perbankan dibandingkan bulan lalu. Jika rata-rata industri perbankan mencatat perlambatan kredit dari bulan sebelumnya atau pada Oktober 2024 yang sebesar 10,92% (yoy), maka kredit tumbuh menguat dari level 22,53% (yoy).
Optimalisasi penyaluran kredit sampai dengan November 2024 itu yang juga selanjutnya mengalir menjadi keuntungan bagi perusahaan. Pendapatan bunga Bank Mandiri naik 14,34% (yoy), nilainya menembus Rp 101,69 triliun.
Namun demikian, beban bunga yang dialami melonjak sampai dengan 39,26% (yoy) menjadi Rp 33,14 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) hanya mampu bergerak naik 5,23% (yoy) menjadi Rp 68,55 triliun.
Pendapatan lain yang salah satunya berasal dari komisi, fee , dan administrasi dibukukan Bank Mandiri senilai Rp 15,99 triliun, masih mampu tumbuh 12,83% (yoy). Di sisi lain, pos beban yang bergerak naik cukup signifikan adalah kerugian penurunan nilai aset keuangan ( impairment ) sebesar 22,63% (yoy) menjadi Rp 7,16 triliun.
Dari sekilas kinerja keuangan tersebut, Bank Mandiri mencatat laba operasional mencapai Rp 57,75 triliun atau naik 4,36% (yoy). Mengalir kemudian menjadi laba bersih periode berjalan dari sebesar Rp 47,17 triliun, kendati memang cuma naik 4,67% (yoy) per November 2024.
Diversifikasi Pendanaan
Seiring perkembangan kredit yang tumbuh tinggi, Bank Mandiri juga mencatat perkembangan positif dari lini pendanaan. Secara umum sampai menjelang tutup buku tahun 2024, pendanaan utamanya masih berasal dari dana pihak ketiga (DPK) dan pinjaman dari pihak lain.
Sebagai gambaran, total DPK emiten berlogo pita emas itu mencatat pertumbuhan 14,67% (yoy) menjadi Rp 1.367,08 triliun sampai dengan November 2024. Ini juga jauh lebih baik dibandingkan rerata pertumbuhan DPK perbankan yang setahun belakangan hanya mampu naik single digit .
Pertumbuhan DPK Bank Mandiri disokong dari semua jenis instrumen, yang semua tumbuh double digit . Giro naik paling tinggi yaitu 17,90% (yoy) menjadi Rp 581,49 triliun. Tabungan meningkat 12,34% (yoy) menjadi Rp 505,02 triliun. Dan, deposito juga kian diminati dengan perkembangan 12,46% (yoy) menjadi Rp 280,55 triliun.
Dari komposisi tersebut, Bank Mandiri mencatat total dana murah mencapai Rp 1.086,52 triliun atau meningkat 15,25% (yoy). Dengan demikian, rasio dana murah ( current account saving account /CASA) juga ikut menguat secara tahunan (yoy) dari level 79,08% menjadi 79,48%.
Di samping DPK, turut membukukan pinjaman yang diterima dari pihak lain senilai Rp 75,78 triliun atau melesat 43,68% (yoy), ikut berperan memastikan ketahanan likuiditas. Diversifikasi pendanaan pada tahun ini juga cukup kentara, dimana pos surat berharga susut cukup dalam 34,64 (yoy) menjadi Rp 26,83 triliun.
Sumber : investor.id