NPL BCA (BBCA) Naik, Ini Penyebabnya
Thursday, July 25, 2024       17:42 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Kreditbermasalah atau nonperforming loan (NPL) PT Bank Central Asia Tbkmerangkak naik. Per Juni 2024, rasio NPLemiten bersandi ini sebesar 2,2%. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, rasio NPL gross bank naik 30 basis poin (bps).
Mengutip presentasi perusahaan, kenaikan NPLterjadi pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan konsumer.Kontribusi kedua segmen tersebut terhadap total NPLBCAtercatat naik.
NPLkredit UKMper Juni 2024 naik 51,1% yoymenjadi Rp 2,8 triliun dan kredit konsumer naik 47,4% yoymenjadi Rp 3,9 triliun. Alhasil kontribusi kredit UKMdan konsumerterhadap total NPLsebesar 37,7% dari sebelumnya 33,2%.
Dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal II-2024, Rabu (24/7/2024), Presiden Direktur BCAJahjaSetiatmadjamengatakan bahwa rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2% dan 71,2%.
Adapun secara umum, rasio NPLindustri perbankan saat ini naik. Haltersebut didorong oleh segmen UMKM
Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia mencatatrasio NPL UMKM memburuk. Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan bahwa NPL kredit UMKM per Mei 2024 sebesar 4%. Angka ini merangkak naik bila dibandingkan dengan kondisi awal tahun.
"Terkait kredit UMKM kami lihat NPL sedikit naik sekitar 4% dan pertumbuhan 5,68% yoy," kata Juda.
Akan tetapi, kabar baiknya bahwa berdasarkan pengamatan BI bank yang menyalurkan banyak kredit UMKM memiliki cadangan kerugian penurunan nilai ( CKPN ) yang kuat untuk melindungi dari risiko. Selain itu bank- bank tersebut memiliki rasio permodalan lebih dari 20%.
"Jadi dari sisi perbankan, saya kira ini cukup kuat untuk cover risiko yang ada," kata Juda.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menaruh perhatian pada NPL kredit UMKM . Peningkatan rasio NPL  gross  UMKM utamanya terjadi pada segmen kredit kecil dan mikro.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.