Salim Group Bakal Akuisisi 35% Saham Tol Trans Jawa, JSMR Buka Suara
Friday, June 28, 2024       15:50 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk () buka suara terkait kabar akuisisi Tol Trans Jawa oleh Grup Salim melalui Metro Pacific Tollways Corp ( MPTC ). MPTC merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Salim Group melalui First Pacific Company Ltd.
Mengutip Daily Tribune, anak perusahaan Metro Pacific Investments Corp ( MPIC ) di bidang jalan tol tersebut, berharap dapat menghasilkan tambahan pendapatan tahunan sebesar 30 miliar Peso dari proyek Jalan Tol Trans-Jawa di Indonesia.
MPTC menggandeng sebuah konsorsium yang dipimpin oleh GIC dari Singapura untuk mengajukan penawaran untuk 35% saham di Jasamarga Transjawa Tol, yang mengawasi jaringan jalan tol di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Namun, mengutip keterbukaan informasi, manajemen menyebut, perseroan belum dapat mengungkapkan identitas dari para calon mitra strategis yang menjadi bagian dari Confidentiality Agreement dan Non Disclosure Agreement (NDA) mengingat proses Equity Financing PT Jasamarga Transjawa Tol bersifat private.
Perseroan saat ini memiliki lima proyek jalan tol yang masih dalam tahap pembebasan lahan dan proses konstruksi yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Tol Akses Patimban dengan total panjang jalan kurang lebih sebesar 400 kilometer. Proses Equity Financing melalui PT JTT dianggap strategi yang tepat untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan meningkatkan kesinambungan finansial untuk membangun ketahanan Perseroan.
"Perseroan juga akan mendapatkan sumber pendanaan berbasis ekuitas baik untuk pengembangan jalan tol baru, memperkuat struktur permodalan Perseroan, dan tetap menjaga tingkat solvabilitas Perseroan dalam kondisi yang sehat," tulis manajemen, Jumat (28/6/2024).
Seperti yang telah disampaikan dalam beberapa kesempatan sebelumnya kepada publik, sebagai bagian dari Confidentiality Agreement dan NDA antara Perseroan dengan para investor serta mengingat kerja sama investasi ini bersifat private, perseroan hanya dapat menyampaikan bahwa perusahaan mencari mitra strategis yang kredibel, yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi, dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset PT JTT.
Kerja sama investasi antara Perseroan dengan calon mitra strategis dalam program Equity Financing PT JTT saat ini masih berjalan dan dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis dan para pemangku kepentingan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
"Perseroan akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT sehingga Perseroan masih akan memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa," tegasnya.
Sementara, terkait pertimbangan perseroan melakukan divestasi JTT kepada Filipina Metro Pacific Tollways Corporation ( MPTC ), sebagai bagian dari Confidentiality Agreement dan NDA antara Perseroan dengan para investor serta mengingat kerja sama investasi ini bersifat private, tidak bisa mengungkapkan identitas dari calon mitra strategis.
"Ketika kami telah dapat menyampaikan identitas dari calon mitra strategis maka akan kami sampaikan pada kesempatan pertama," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua dan Presiden MPIC Manuel V. Pangilinan menyampaikan proyeksi peningkatan keuangan dari usaha ini.
"(Penandatanganan) kemungkinan akan dilakukan minggu ini di Jakarta (Indonesia). Sudah dalam tahap dokumentasi akhir. Beberapa perubahan masih terjadi dan financial closing akan dilakukan tiga bulan setelah penandatanganan," kata Pangilinan.
Menurut Pangilinan, penandatanganan tersebut seharusnya sudah dilakukan minggu lalu jika tidak ada beberapa masalah pada menit-menit terakhir dalam hal dokumentasi.
"Ingat Jasa Marga adalah perusahaan milik negara. Mereka memiliki sistem persetujuan sendiri. Dibutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sektor swasta," katanya.
Meskipun grupnya tetap terbuka untuk memperluas jaringan internasionalnya, Pangilinan mengatakan bahwa Ia ingin memprioritaskan penyelesaian investasi mereka di jalan tol Indonesia sebelum mengejar tawaran tambahan.
Sebagai informasi, Jalan Tol Trans Jawa yang membentang sepanjang lebih dari 676 kilometer merupakan 56% dari panjang kumulatif jalan tol yang dimiliki oleh Grup Jasa Marga. Infrastruktur vital ini mengakomodasi volume lalu lintas yang cukup besar, yaitu sekitar 900.000 kendaraan.
Sebelumnya, Pangilinan mengungkapkan bahwa penutupan penawaran Jalan Tol Trans Jawa merupakan bagian penting dalam menyelesaikan rencana penggabungan aset jalan tol MPTC dengan unit-unit jalan bebas hambatan milik San Miguel Corp.
MPTC dan SMC sepakat untuk mengkonsolidasikan bisnis jalan tol mereka yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan di daerah-daerah di mana mereka beroperasi. Merger 50-50 ini juga mencakup aset-aset Grup Pangilinan di luar negeri.
(rob/wur)

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.