Rugi Krakatau Steel (KRAS) Bengkak 59% Yoy, Jadi Rp 476,57 M
Monday, July 01, 2024       14:49 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. () mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$29,14 juta atau sebesar Rp 476,57 miliar pada kuartal I-2024. Rugi itu membengkak 59,50% secara tahunan atau year on year (yoy) dari rugi US$18,27 juta atau Rp273,52 miliar pada kuartal I-2023.
Pada periode yang sama, akumulasi kerugian mencapai US$ 2,36 miliar atau setara Rp 38,51 triliun.
Merinci laporan keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2024, perusahaan mengalami penurunan pada kinerja  top line . Pendapatan usaha tercatat sebesar US$ 231,79 juta, anjlok 66,49% yoy dari setahun sebelumnya sebesar US$ 689,833 juta.
Berdasarkan jenisnya, pendapatan produk baja lokal turun 67,68% yoy menjadi US$ 185,87 juta pada kuartal I-2024 dari setahun sebelumnya US$ 574,9 juta. Sementara itu, untuk produk baja luar negeri tidak mencatatkan pendapatan, berbalik dari setahun sebelumnya US$ 33,36 juta.
Pendapatan dari produk non baja juga menurun. Pendapatan infrastruktur tercatat sebesar US$ 40,43 juta dari setahun sebelumnya US$ 75,9 juta. Kemudian pendapatan rekayasa dan konstruksi menurun tipis menjadi US$ 2,05 juta dari sebelumnya US$ 2,07 juta. Kemudian pendapatan jasa lainnya juga turun menjadi US$ 3,41 juta dari setahun sebelumnya US$ 3,6 juta.
Seiring dengan menciutnya pendapatan usaha , beban pokok pendapatan juga ikut turun 66,76% yoy menjadi US$ 211,85 juta. Begitu pula dengan beban operasional yang turun menjadi US$26,92 juta dari setahun sebelumnya US$30,28 juta.
Pada periode yang sama, aset perJuni2024 senilai US$ 2,79 miliar, susut 11,43% yoy. Total aset lancar sebesar US$ 631,12 juta dan aset tidak lancar US$ 2,16 miliar.
Kemudian totalliabilitasturun 8,63% yoymenjadi US$ 2,33 miliar.Sebanyak 90,27% di antaranya merupakan liabilitasjangka pendek dan 9,68% adalah liabilitasjangka panjang.
Adapun ekuitas perusahaan ikut menyusut menjadi US$ 459,74 juta atau turun 25,54% yoy.
Sementara itu, mengutip RTI Business, saham ditutup turun 2,13% ke posisi 92 per saham pada sesi I perdagangan Senin (1/7/2024). Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menyematkan notasi khusus L pada saham ini, yang berartiemiten terlambatmenyampaikan laporan keuangan.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.