Pemegang Saham Harita Nickel (NCKL) Bakal Diguyur Dividen Rp 1,6 Triliun
Thursday, June 27, 2024       16:52 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Trimegah Bangun Persada Tbk () atau Harita Nickel akan membagikan dividen tahun buku 2023 senilai Rp 1,6 triliun. Rencana dividen tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Harita Nickel di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy mengatakan bahwa dalam RUPST, perseroan bersama pemegang saham juga membahas performa keuangan dan pertumbuhan operasional sekaligus pembagian dividen.
"Kami sudah melaksanakan RUPS dengan baik dengan salah satu agendanya adalah persetujuan pembayaran dividen sebesar 30% dari profit tahun 2023. Secara rupiahnya berkisar Rp 1,6 triliun, yang akan kami bagikan secara tunai pada tahun ini," ungkap Roy.
Harita Nickel yang merupakan perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel membukukan pendapatan sebesar Rp 23,86 triliun pada 2023 atau melesat 149,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk () atau Harita Nickel menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (27/6/2024). (B-Universe Photo/Alfida Rizky Febrianna)
Emiten berkode saham tersebut juga mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,62 triliun pada 2023, naik 20,4% dari tahun sebelumnya.
Selain dividen, RUPS juga menyetujui rencana pembelian kembali ( buyback ) saham perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023.
mengalokasikan dana maksimal Rp 1 triliun untuk melakukan  buyback  saham, dengan jangka waktu pelaksanaan selama 12 bulan setelah diperolehnya persetujuan.
Lebih lanjut, juga menyampaikan kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta berbagai proyek pengembangan yang sedang berjalan. Pada kuartal I-2024, produksi tambang mencapai 5,88 juta  wet metric ton  (wmt), meningkat 38% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Produksi tambang berasal dari 2 tambang yang telah beroperasi, yaitu PT TBP dan PT GPS, dimana tiga tambang lainnya, yakni PT JMP, PT OAM, dan PT GTS, masih dalam tahap eksplorasi.
Sementara itu, proyek pembangunan fasilitas HPAL (ONC) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua ini telah mencapai kapasitas produksi penuh pada akhir Mei 2024.
Sedangkan jalur produksi kedua mulai beroperasi pada Juni 2024 dan jalur ketiga dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2024.

Sumber : investor.id
An error occurred.