IDXC hannel - Rombongan Komisi VII DPR RI mengunjungi fasilitas produksi PT Amman Mineral Industri (

AMIN

), salah satu anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (

AMMN

), di Kabupaten Sumbawa Barat, Selasa (16/7/2024).
Kunjungan ditujukan untuk memantau secara langsung terkait perkembangan proyek pembangunan smelter tembaga yang kini sedang tahap komisioning.
"Kami dari Komisi VII DPR RI melihat kemajuan proyek smelter tembaga Amman ini luar biasa. Amman terbukti berkomitmen dalam investasinya dengan membangun smelter yang saat ini sudah memasuki tahap komisioning," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, dalam keterangan resminya, Selasa (16/7/2024).
Dengan berkunjung langsung ke lokasi, Maman mengaku sangat yakin dengan terbangunnya smelter Amman, bakal membawa manfaat besar terhadap masa depan industri pertambangan di Indonesia.
"Karena akan mendorong gairah investasi dalam segi hilirisasi," ujar Maman.
Sementara, Presiden Direktur

AMIN

, Rachmat Makkasau, yang mendampingi rombongan Komisi VII DPR RI selama kunjungan, juga memaparkan kemajuan smelter tembaga AMMAN, yang per Mei 2024 lalu diklaim telah mencapai 95,5 persen.
"Hasil ini menandakan telah tercapainya konstruksi fisik dan mekanis. Sedang sisanya sekitar 4,5 persen lebih merupakan tahap komisioning, yang saat ini sedang berjalan," ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, progres smelter tembaga Amman telah berjalan sesuai rencana. Tahap komisioning sudah dimulai sejak 1 Juni 2024, di mana pihak manajemen telah menerima Sertifikat Kesiapan Komisioning dari verifikator independen, yang menandakan bahwa smelter tembaga tersebut telah memenuhi seluruh persyaratan untuk komisioning yang aman.
Untuk selanjutnya, tahap komisioning sendiri dijadwalkan berlangsung selama empat hingga lima bulan, terhitung sejak 1 Juni 2024 lalu.
"Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter. Produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal IV-2024," ujar Rachmat.
Sebelumnya, komisioning infrastruktur pendukung juga telah dilakukan sejak kuartal pertama tahun 2024, seperti fasilitas penyediaan air bersih Desalination and Demineralization Water (DDW) dan fasilitas suplai oksigen dan gas nitrogen Air Separation Unit.
Sementara, ratusan karyawan juga telah selesai menjalani pelatihan secara ekstensif di China selama lima bulan untuk memastikan seluruh karyawan dibekali dengan keterampilan terbaik dalam mengoperasikan smelter dan memproduksi katoda tembaga beserta produk sampingannya dengan aman dan efisien.
Fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari peleburan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.

Sumber : idxchannel.com