Kinerja Mal dan Hotel Lippo Karawaci (LPKR) Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya
Tuesday, July 16, 2024       14:28 WIB

JAKARTA, investor.id- PT Lippo Karawaci Tbk () optimistis pendapatan lini bisnis lifestyle , yakni hotel dan mal, berpotensi naik pada 2024. Hal ituseiring dengan peningkatan okupansi hingga kunjungan.
Group CEO Lippo Karawaci () John Riady mengatakan, segmen lifestyle perseroan, yang terutama terdiri dari bisnis mal dan hotel, melaporkan kinerja keuangan yang stabil dengan membukukan pendapatan Rp 285 miliar pada Kuartal I-2024. EBITDA juga meningkat 12% YoY (Year on Year) menjadi Rp 67 miliar.
"Dari sisi kinerja operasional, rata-rata tarif kamar hotel pada Kuartal I 2024 meningkat sebesar 7% YoY menjadi Rp 596 ribu. Sementara itu, di bisnis mal, rata-rata lalu lintas pengunjung mal meningkat 10% YoY menjadi 10,2 juta pengunjung pada Kuartal I-2024," ungkap John dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Menurut John, juga telah mengoperasikan mal baru, yakni Omotesando Bintaro. Letaknya strategis terletak di dekat pintu keluar tol di kawasan Tangerang dan terhubung dengan gedung bertingkat Apartemen Embarcadero Bintaro.
Tahun ini, lanjutnya, mengembangkan kembali aset Plaza Semanggi yang terletak di pusat bisnis utama Jakarta. sedang mengembangkan Lippo Mall East Side (tergabung dalam Holland Village) Cempaka Putih di Jakarta Pusat. Luas mal mencapai 44 ribu m2.
"Ke depan, prioritas manajemen adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan," jelasnya.
John mengatakan, hal itu sejalan dengan laporan Colliers Indonesia menyebutkan adanya potensi pertumbuhan bisnis hotel dan mal pada tahun ini. Kinerja hotel diproyeksikan terus membaik hingga pertengahan Kuartal IV-2024, terutama dari sisi okupansi. Jakarta tetap menjadi pusat bisnis, dan pilihan acara berskala besar seperti konser musik hingga olahraga, sehingga turut memperluas pasar hotel.
Tingkat okupansi hotel juga diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya aktivitas offline , baik acara bisnis maupun kegiatan sehari-hari. Colliers memprediksi okupansi hotel di Jakarta pada tahun 2024 mencapai 65,6% dari Kuartal I 2024 sebesar 62,4%.
Tarif kamar turut diperkirakan akan meningkat menyusul tren pertumbuhan okupansi. Rata-rata tarif kamar diprediksi naik menjadi US$68,3 pada akhir tahun 2024 dari US$67,6 pada Kuartal I 2024.
Colliers Indonesia menambahkan, tren positif juga semakin terlihat di sektor ritel. Dengan lalu lintas pejalan kaki yang terus meningkat, banyak pemilik mal bersiap untuk mengoptimalkan operasional dan fasilitas. Seperti diketahui, selain berbelanja, mal saat ini telah menjadi tempat berkumpul dan gaya hidup masyarakat. Pengalaman bersantap dan hiburan sangat menarik dan berfungsi sebagai daya tarik bagi pengunjung. Hal ini mengharuskan pemilik mal untuk tetap kreatif dan beradaptasi dengan tren yang terus berubah.
Permintaan dari peritel diperkirakan naik menjadi 283.072 m2 pada akhir tahun 2024 dibandingkan dengan Kuartal II 2024 sebesar 31.723 meter persegi. Bersamaan dengan itu, tarif sewa diperkirakan meningkat stabil. Pada akhir tahun 2024, tarif sewa diperkirakan naik menjadi Rp499.102 dari Kuartal II 2024 senilai Rp475.874.

Sumber : investor.id
An error occurred.