Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mahaka Media Tbk. (

ABBA

) melakukan transaksi afiliasi dengan melakukan penjualan saham milik Perseroan di PT Wahana Kalyanamitra Mahardhika (WKM) kepada dua entitas anak usahanya.
Mengutip keterbukaan informasi, penjualan saham milik

ABBA

di PT Wahana Kalyanamitra Mahardhika (WKM) sebanyak 4.500.000 lembar saham dengan nilai Rp1.000 per lembar saham atau setara dengan Rp4.500.000.000 kepada PT Wahanaartha Harsaka (WAH) sebanyak 4.499.999 lembar saham dan PT Wahana Artha Mandiri (WAM) sebanyak 1 lembar saham.
Sebagai informasi, perseroan memiliki WKM dengan persentase kepemilikan langsung sebesar 45% dan WAH memiliki WKM dengan persentase kepemilikan langsung sebesar 55%.
Perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan WAH dan WAM karena pemilik entitas induk akhir perseroan adalah Erick Thohir, sedangkan komisaris utama dari WAH dan WAM adalah Garibaldi Thohir yang juga merupakan pemegang saham WAM.
"Hubungan antara Erick Thohir dengan Garibaldi Thohir adalah saudara kandung," tulis manajemen, dikutip Kamis (4/7).
Adapun transaksi tersebut dilakukan pada tanggal 26 Juni 2024 dengan alasan sejalan dengan strategi

ABBA

dan upayanya untuk meningkatkan kinerja serta mempertahankan going concern.
"Maka perseroan merencanakan untuk mengalihkan dana dari investasi yang tidak strategis ke area dengan potensi pertumbuhan yang lebih besar dapat meningkatkan prospek jangka panjang perseroan," sebutnya.
Sementara, tujuan transaksi penjualan saham tersebut untuk menunjang pembiayaan percepatan transformasi dan pengembangan digital diseluruh unit bisnis pada entitas anak perseroan.
Manfaat atau keuntungan dari transaksi tersebut di antaranya, dana hasil divestasi dapat diinvetasikan kembali ke aset lain yang mungkin akan memberikan return lebih baik, perseroan dapat lebih fokus pada segmen-segmen usaha yg menjadi kompetensi & kapabilitas intinya.
Selain itu, perseroan dapat menghindari kerugian lebih besar akibat segmen usaha yang stagnan dan cenderung menurun, serta, terdapat kemungkinan rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan WKM di masa depan tidak berjalan sebagaimana diharapkan sehingga menyebabkan kinerja WKM lebih buruk sehingga Perseroan terhindar dari kerugian tersebut.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com