Wall Street Variatif Jelang Rilis Data Ekonomi Amerika Pekan Ini, CPI Fokus Utama
Tuesday, August 13, 2024       04:23 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, ketika investor bersiap menyambut serangkaian data ekonomi Amerika Serikat pekan ini, terutama indeks harga konsumen, untuk mengukur prospek kebijakan moneter Federal Reserve.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup mendatar 0,23 poin menjadi 5.344,39 poin dan Nasdaq Composite Index menguat 35,31 poin, atau 0,21%, menjadi 16.780,61, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 140,53 poin, atau 0,36%, menjadi 39.357,01, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (12/8) atau Selasa (13/8) pagi WIB.
Sementara, Indeks Russell 2000, yang berfokus pada perusahaan kecil, ditutup melemah 0,9%.
"Lompatan ke rotasi menuju perusahaan berkapitalisasi kecil, seperti Russell 2000 dan siklikal secara umum serta keuangan, merupakan perdagangan yang sangat populer beberapa minggu lalu dan itu benar-benar terurai sendiri," kata James Abate, Chief Investment Officer Centre Asset Management, New York.
"Jika kita melihat tren dalam laporan keuangan dan pertumbuhan, kita tidak memiliki ekonomi yang meluas dan berkembang yang akan mendukung perluasan pertumbuhan dan apresiasi harga saham."
Investor menunggu pembacaan indeks harga konsumen (CPI) Amerika, Rabu, dan laporan keuangan emiten ritel untuk menilai permintaan oleh pembeli.
Data CPI diprediksi menunjukkan inflasi utama meningkat 0,2% pada Juli dari bulan sebelumnya, tetapi tidak berubah di 3% secara tahunan.
Pasar uang secara merata berspekulasi pada pemotongan suku bunga AS sebesar 25 atau 50 basis poin pada September, memperkirakan pelonggaran total 100 bps pada akhir 2024, menurut FedWatch Tool CME Group.
Angka penjualan ritel Amerika periode Juli, dirilis Kamis, kemungkinan akan memperlihatkan pertumbuhan marjinal, dan investor memperkirakan setiap pelemahan dalam data tersebut dapat memicu kembali kekhawatiran akan perlambatan konsumen dan potensi resesi.
Walmart dan Home Depot akan mengumumkan kinerja keuangannya minggu ini.
"Lapora keuangan perusahaan ritel merupakan indikasi lain tentang kesehatan konsumen, khususnya mengingat angka pengangguran yang meningkat dalam laporan terbaru," ujar Abate.
"Satu hal yang bisa menjadi kekecewaan signifikan bagi pasar adalah jika angka CPI keluar lebih tinggi dari konsensus."
Starbucks melesat 2,58% setelah laporan investor aktivis Starboard Value, yang memegang saham di jaringan kopi raksasa itu, menginginkan perusahaan mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan harga sahamnya.
KeyCorp melambung 9,1% setelah Scotiabank Kanada membeli saham minoritas di bank regional Amerika itu dalam kesepakatan semua ekuitas senilai USD2,8 miliar.
Hawaiian Electric ambles 14,45% setelah perusahaan utilitas itu mengemukakan keraguan tentang "kelangsungan usaha". (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-UnitedHealth (1,17%)
-Walmart (1,10%)
-Apple (0,70%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-2,25%)
-P&G (-2,19%)
-Intel (-1,78%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-KeyCorp (9,10%)
-Super Micro Computer (6,33%)
-Nvidia (4,08%)
Saham berkinerja terburuk
-Albemarle (-6,92%)
-VF (-4,64%)
-Warner Bros Discovery (-4,55%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-60 Degrees Pharmaceuticals (1.641,94%)
-Gevo (25,90%)
-Wisekey International Holding AG (25,63%)
Saham berkinerja terburuk
-JetBlue (-20,66%)
-Immunoprecise (-18,63%)
-Zapp Electric Vehicles (-12,05%)

Sumber : Admin