Wall Street Variatif, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Penutupan Tertinggi
Tuesday, July 09, 2024       04:29 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi ketika investor menunggu data inflasi terbaru, komentar dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell dan dimulainya musim laporan keuangan kuartalan.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 0,10% atau 5,66 poin menjadi 5.572,85, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  Senin (8/7) atau Selasa (9/7) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menguat 0,28% atau 50,98 poin menjadi 18.403,74, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,08% atau 31,08 poin menjadi 39.344,79.
Ini adalah penutupan rekor tertinggi kelima berturut-turut bagi Nasdaq, dan penutupan keempat beruntun untuk S&P 500.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, enam mencatat penurunan, dipimpin jasa komunikasi, merosot 1,01%, diikuti energi dengan pelemahan 0,59%.
Saham Nvidia melonjak hampir 2%, Intel melambung lebih dari 6% dan Advanced Micro Devices melesat 4%, mengangkat indeks semikonduktor Philadelphia 1,9%.
Trader akan mencermati data harga konsumen yang akan dirilis Kamis, dan laporan harga produsen, sehari berselang, untuk mengukur kemajuan the Fed dalam memerangi inflasi.
Investor khawatir bahwa menunggu terlalu lama untuk memangkas suku bunga dapat merusak pasar tenaga kerja dan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Investor akan memantau kesaksian setengah tahunan Powell di hadapan komite Senat dan DPR Amerika, Selasa dan Rabu.
"Yang ingin didengar oleh investor adalah nada dovish dan pengakuan bahwa risiko dua sisi lebih seimbang saat ini, khususnya, berkenaan dengan pasar tenaga kerja," kata Ross Mayfield, analis Baird.
Ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga secepatnya September meningkat setelah laporan non-farm payrolls, Jumat lalu, menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat sepanjang Juni - data terbaru yang memperlihatkan pelemahan dalam kondisi pasar tenaga kerja.
Kini, trader melihat peluang lebih dari 75% untuk pemangkasan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada September, naik dari 60% minggu lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
Citigroup, JPMorgan Chase dan Wells Fargo dijadwalkan untuk memulai musim laporan keuangan kuartal kedua Wall Street, Jumat. Saham Citigroup melesat 1,1%, sementara Wells Fargo merosot 1%.
Rata-rata analis melihat perusahaan S&P 500 membukukan peningkatan earning per share (EPS) agregat sebesar 10,1% pada kuartal kedua, naik dari 8,2% pada kuartal pertama, menurut LSEG I/B/E/S.
Paramount Global melorot 5,3% setelah sepakat untuk bergabung dengan Skydance Media, Minggu, yang menandai babak baru bagi salah satu studio tertua di Hollywood itu.
Boeing naik 0,55% setelah pabrikan pesawat itu setuju untuk mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi penipuan kriminal dan membayar denda sebesar USD243,6 juta untuk menyelesaikan penyelidikan Departemen Kehakiman AS terhadap dua kecelakaan fatal 737 MAX.
Volume di bursa Wall Street relatif ringan, dengan 10,1 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 11,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Intel (6,15%)
-Home Depot (1,50%)
-Travelers (1,17%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-3,16%)
-Salesforce Inc (-2,19%)
-Visa A (-1,48%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Corning (11,98%)
-Super Micro Computer (6,28%)
-Intel (6,15%)
Saham berkinerja terburuk
-Paramount Global B (-5,33%)
-Etsy Inc (-5,27%)
-Chipotle Mexican Grill (-5,16%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Chijet Motor (2.122,22%)
-Shapeways Holdings (132,19%)
-Zapp Electric Vehicles (127,03%)
Saham berkinerja terburuk
-Hillevax (-88,34%)
- China Liberal Education (-73,82%)
- SYLA Technologies ADR (-34,87%)

Sumber : Admin