Wall Street Terkatrol Saham Bank dan Small-Caps, Dow Cetak Rekor Tertinggi Lagi
Thursday, October 17, 2024       04:46 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street semringah, Rabu, dengan Dow kembali mencetak rekor tertinggi, dan dua indeks acuan lainnya juga menghijau, bertahan dari kejatuhan raksasa teknologi berkat keuntungan ekuitas berkapitalisasi kecil dan saham keuangan yang didukung oleh laba yang solid.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 337,28 poin, atau 0,79%, menjadi 43.077,70, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (16/10) atau Kamis (17/10) pagi WIB.
Ini adalah ketiga kalinya dalam empat sesi Dow mencatat setelmen terbaiknya, berakhir di atas 43.000 poin lagi dan memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 juga hampir mencapai tonggak penutupan lainnya, tetapi akhirnya hanya naik 27,21 poin, atau 0,47%, menjadi 5.842,47. Nasdaq Composite Index meningkat 51,49 poin, atau 0,28%, menjadi 18.367,08.
Pada hari yang secara umum positif bagi Wall Street, saham-saham keuangan memimpin pergerakan.
"Saya pikir investor sedikit beralih dari beberapa raksasa teknologi ke perusahaan keuangan besar," kata Michael Kantrowitz, Chief Investment Strategist Piper Sandler.
Dia mengatakan beberapa pergerakan dari investor cukup masuk akal karena lingkungan suku bunga menjadi lebih kondusif bagi laba perbankan, sementara banyak optimisme seputar kecerdasan buatan (AI) diperhitungkan dalam perusahaan teknologi.
Morgan Stanley membukukan rekor penutupan, melambung 6,5%, setelah bergabung dengan rekan-rekannya seperti JPMorgan Chase dalam melaporkan laba yang kuat menyusul peningkatan tajam dalam pendapatan investment banking.
Bank regional yang lebih besar, yang secara tradisional kurang bergantung pada aktivitas investment banking, juga menanjak. First Horizon melesat 4,1% dan U.S. Bancorp melonjak 4,7% setelah melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga.
Indeks Bank yang lebih luas melejit 1,2%, dan indeks yang melacak bank regional melambung 1,5%.
Investor juga fokus pada saham berkapitalisasi kecil, dengan beberapa rotasi dari megacap teknologi yang mahal ke sektor yang lebih murah.
Indeks Russell 2000 menguat 1,6%, dan S&P Small Cap 600 naik 1,4%. Keduanya mencapai penutupan tertinggi sejak November 2021.
Meski mengakui adanya beberapa aksi beli dalam beberapa hari terakhir, Kantrowitz mengaku belum yakin dengan rotasi yang lebih luas ke kapitalisasi kecil.
"Saya pikir orang-orang memperluas eksposur portofolio mereka, tetapi tetap berpegang pada fundamental yang sama," ujar dia, sambil menambahkan orang-orang membeli saham berkapitalisasi kecil berkualitas tinggi tetapi tidak menggali emiten dengan valuasi yang dalam, yang kita prediksi bakal menarik perhatian jika rotasi penuh sedang berlangsung.
Di antara nama-nama teknologi kakap yang tersungkur, Apple turun 0,9% setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya. Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft semuanya melemah antara 0,2% dan 1,6%.
Namun, perusahaan chip kelas kakap, Nvidia, melawan tren kejatuhan saham megacap, melejit 3,1% setelah merosot hampir 5% pada sesi sebelumnya.
Keuntungan dalam kelompok saham teknologi yang disebut "Magnificent Seven" itu mendorong sebagian besar rekor Wall Street tahun ini. Namun, dengan valuasi yang semakin tinggi dan prospek ekonomi yang lebih cerah, investor mencari peluang di tempat lain.
Empat dari 11 sektor S&P mencatat rekor penutupan tertinggi, yakni keuangan, utilitas, material, dan industri.
Utilitas memimpin kenaikan sektoral, melesat 2%, dengan lonjakan 5,1% saham Dominion Energy di antara katalisator setelah menjadi salah satu perusahaan listrik yang mengumumkan kerja sama dengan Amazon.com untuk mengembangkan teknologi nuklir guna memberi daya pada pusat data.
Sektor S&P dengan kinerja terbaik kedua tahun ini, Kantrowitz mengatakan bahwa dia tetap optimistis terhadap utilitas karena mereka diuntungkan oleh permintaan daya yang lebih tinggi yang berasal dari AI, tetapi juga lingkungan suku bunga yang lebih rendah.
Indeks Transportasi yang sensitif terhadap ekonomi melejit 1,9%, terangkat kinerja satu hari terbaik United Airlines dalam enam bulan. Maskapai tersebut meroket 12,4% setelah memperkirakan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan dan mengumumkan program pembelian kembali saham senilai USD1,5 miliar, Selasa.
Delta Air Lines dan American Airlines juga diuntungkan, masing-masing melambung 6,8% dan 7,1%.
Perhatian kini beralih ke lebih banyak laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis sepanjang minggu, bersama dengan data makro Amerika Serikat, termasuk angka penjualan ritel dan produksi industri untuk September, Kamis.
Volume di bursa Wall Street tercatat 10,63 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,13 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Cisco (4,25%)
-Visa A (2,95%)
-UnitedHealth (2,71%)
Saham berkinerja terburuk
-Intel (-1,54%)
-Amgen (-1,06%)
-Merck & Co (-1,00%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-United Airlines Holdings (12,44%)
-Delta Air Lines (6,79%)
-Morgan Stanley (6,49%)
Saham berkinerja terburuk
-Agilent Technologies (-3,78%)
-KLA Corp (-3,55%)
-Mettler-Toledo (-3,37%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Sharps Technology (2.191,37%)
-180 Life Sciences (325,66%)
-Versus Systems (243,48%)
Saham berkinerja terburuk
-NewGenIvf (-37,76%)
-JIA DA CORP (-35,14%)
-Silvaco (-32,73%)

Sumber : Admin