Wall Street Terkatrol Prospek Pemotongan Suku Bunga, Nasdaq Cetak Rekor Penutupan
Tuesday, September 09, 2025       04:29 WIB
  • Nasdaq mencetak rekor penutupan baru di 21.798,70 (+0,45%), S&P 500 naik 0,21%, dan Dow Jones menguat 0,25%, ditopang reli saham Broadcom serta optimisme pemangkasan suku bunga the Fed.
  • Pasar memperhitungkan hampir pasti pemangkasan 25 bps pada 17 September, dengan peluang kecil (10%) untuk pemotongan 50 bps; sejumlah broker merevisi proyeksi ke arah pelonggaran lebih agresif.
  • Broadcom melesat 3,2% berkat prospek bisnis AI, Robinhood +16% dan AppLovin +12% usai diumumkan masuk S&P 500, sementara EchoStar melonjak 20% setelah kesepakatan penjualan lisensi ke SpaceX.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street ceria, Senin, dengan Nasdaq berakhir di level tertinggi sepanjang sejarah, didorong reli saham Broadcom. Sentimen positif juga mengangkat S&P 500, sementara investor kian yakin Federal Reserve segera memangkas suku bunga untuk menopang pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 0,21% atau 13,65 poin menjadi 6.495,15, Nasdaq Composite Index menguat 0,45% atau 98,31 poin jadi 21.798,70--menjadi rekor penutupan baru--dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,25% atau 114,09 poin menjadi 45.514,95 poin, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (8/9) atau Selasa (9/9) pagi WIB.
Sejak awal 2025, S&P 500 melambung sekitar 10%, sementara Nasdaq melejit sekitar 13%.
Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, enam ditutup melemah dengan utilitas tertekan paling dalam, merosot 1,07%. Sebaliknya, sektor teknologi naik 0,67% berkat lonjakan saham-saham chip dan perangkat lunak.
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga semakin kuat setelah laporan nonfarm payrolls, Jumat, menunjukkan perlambatan signifikan pertumbuhan lapangan kerja. Laporan itu memicu kekhawatiran potensi perlambatan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Menurut FedWatch Tool CME Group, pelaku pasar sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 17 September, dengan peluang 10% untuk pemotongan lebih agresif 50 basis poin.
"Fokus pasar tertuju pada pemangkasan suku bunga the Fed pekan depan. Pasar sudah mengantisipasi 25 basis poin, tetapi kalau berharap 50 basis poin, itu tidak realistis," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management, Tulsa, Oklahoma.
Sejumlah broker merevisi proyeksi pemangkasan suku bunga. Barclays kini memperkirakan tiga kali pemangkasan masing-masing 25 bps tahun ini, dibandingkan dua sebelumnya. Standard Chartered bahkan memprediksi pemotongan 50 bps pada September, dua kali lipat dari proyeksi awalnya.
Saham Broadcom melesat 3,2% memperpanjang reli sejak pekan lalu, setelah memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tajam dari bisnis kecerdasan buatan (AI). Kapitalisasi pasarnya kini mencapai USD1,6 triliun, menempatkannya sebagai perusahaan ketujuh paling bernilai di Wall Street.
Pekan ini, investor juga menanti data inflasi serta revisi benchmark payroll dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi dan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih besar.
"Ketakutan pasar soal pelemahan tenaga kerja akan mengalahkan kekhawatiran inflasi. The Fed melihat inflasi akibat tarif hanya sebagai lonjakan harga sementara," ujar Jeff Schulze, Head of Economic and Market Strategy Clearbridge Investments.
Selain itu, saham Robinhood Markets meroket 16% dan AppLovin melonjak 12% setelah keduanya diumumkan akan masuk ke indeks S&P 500 mulai 22 September.
EchoStar bahkan melesat 20% usai sepakat menjual lisensi spektrum nirkabel ke SpaceX untuk jaringan satelit Starlink senilai USD17 miliar.
Sebaliknya, saham telekomunikasi tertekan. AT&T dan Verizon masing-masing anjlok lebih dari 2%, sementara T-Mobile ambles hampir 4%.
Secara keseluruhan, jumlah saham yang turun di S&P 500 sedikit lebih banyak dibanding yang naik dengan rasio 1:1.
S&P 500 mencatat 18 saham menyentuh level tertinggi baru dan delapan saham ke level terendah, sementara Nasdaq membukukan 136 saham tertinggi baru dan 95 saham terendah.
Aktivitas perdagangan relatif ramai dengan 16,2 miliar saham berpindah tangan, di atas rata-rata 16,1 miliar dalam 20 sesi terakhir. (Reuters/Investing/CNBC/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-International Business Machines (3,04%)
-Walmart Inc (1,76%)
-Unitedhealth Group (1,60%)
Saham berkinerja terburuk
-Verizon Communications Inc (-2,39%)
-Amgen Inc (-1,26%)
-3M Company (-0,85%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Take-Two Interactive Software Inc (3,80%)
-Uber Technologies Inc (3,70%)
-Live Nation Entertainment Inc (3,66%)
Saham berkinerja terburuk
-CVS Health Corp (-4,77%)
-Celanese Corporation (-4,56%)
-Brown Forman (-4,50%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Eightco Holdings Inc (3.065,52%)
-Sentage Holdings Inc (237,13%)
-Rapport Therapeutics Inc (119,36%)
Saham berkinerja terburuk
-New Fortress Energy LLC (-42,86%)
-Professional Diversity Network Inc (-33,54%)
-CDT Equity Inc (-32,45%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Monday, Sep 15, 2025 - 17:48 WIB
Iindonesia Market Summary (15/09/2025)
Monday, Sep 15, 2025 - 17:22 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOBA
Monday, Sep 15, 2025 - 17:17 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 HAJJ
Monday, Sep 15, 2025 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 WMUU
Monday, Sep 15, 2025 - 17:05 WIB
Rupiah Siap Balik Arah
Monday, Sep 15, 2025 - 17:03 WIB
Rupiah Tergerus Lagi, Ada 2 Sentimen Penekan
Monday, Sep 15, 2025 - 16:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOSK