Wall Street Menguat di Awal Pekan Libur, Ditopang Reli Saham Teknologi
Tuesday, December 23, 2025       05:12 WIB
  • Wall Street menguat: Dow +0,47%, S&P 500 +0,64%, Nasdaq +0,52% didorong reli saham teknologi.
  • Sentimen positif AI & inflasi: Saham chip (Nvidia, Micron) naik, inflasi AS yang lebih jinak menopang pasar.
  • Volume tipis jelang libur: Perdagangan ringan, indeks mendekati rekor, VIX tersungkur ke level terendah.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona hijau, Senin, mengawali pekan perdagangan yang dipersingkat oleh libur akhir tahun. Penguatan didorong oleh lanjutan reli saham teknologi dalam pergerakan luas yang membuat hampir seluruh sektor di indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 227,79 poin atau 0,47% menjadi 48.362,68, S&P 500 naik 43,99 poin atau 0,64% jadi 6.878,49, sementara Nasdaq Composite Index bertambah 121,21 poin atau 0,52% ke posisi 23.428,83, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (22/12) atau Selasa (23/12) pagi WIB.
Reli saham teknologi yang dimulai sejak akhir pekan lalu dipicu proyeksi kinerja yang sangat kuat dari Micron Technology serta laporan inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi tersebut membuat indeks S&P 500 dan Dow Jones kini berada kurang dari 1% dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 11 Desember.
Saham Nvidia menjadi kontributor terbesar terhadap kenaikan S&P 500. Dilaporkan  Reuters , perusahaan tersebut memberi tahu kliennya di China mengenai rencana pengiriman chip kecerdasan buatan (AI) terkuat kedua mereka ke China sebelum libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.
Micron melambung sekitar 4%, sementara sebagian besar saham produsen chip lainnya juga menguat, mendorong indeks semikonduktor PHLX melesat 1,1%.
Meski demikian, sebagian pelaku pasar tetap bersikap hati-hati. "Pasar kemungkinan masih akan bergerak naik-turun tanpa arah yang tegas. Pasar bisa saja kembali melemah sebelum melanjutkan reli ke kisaran level saat ini," kata Ken Polcari, Chief Market Strategist Slatestone Wealth di Jupiter, Florida.
Secara historis, Desember merupakan periode yang kuat bagi pasar saham. Berdasarkan data Stock Trader's Almanac, fenomena "Santa Claus rally" tercermin dari kenaikan rata-rata S&P 500 sebesar 1,3% selama lima hari perdagangan terakhir pada akhir tahun dan dua hari perdagangan pertama di Januari sejak 1950. Tahun ini, periode tersebut dimulai pada Rabu dan berlangsung hingga 5 Januari.
Optimisme terhadap perkembangan AI, tanda-tanda ketahanan ekonomi Amerika Serikat, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter terus mengimbangi kekhawatiran terkait tarif AS. Faktor tersebut menempatkan tiga indeks utama Wall Street di jalur mencatat kenaikan tahunan untuk tahun ketiga berturut-turut, dengan S&P 500 melejit sekitar 17% sepanjang 2025.
Dari sisi sektoral, hampir seluruh dari 11 sektor di S&P 500 mencatat kenaikan. Sektor material melonjak 1,4% dan energi menguat 1,1%, seiring kenaikan harga komoditas. Sektor teknologi bertambah 0,4%, sementara sektor keuangan melesat 1,3% dan ditutup pada level rekor tertinggi.
Indeks volatilitas CBOE (VIX), yang sering disebut sebagai indikator ketakutan pasar, mencatat penutupan terendah sejak 13 Desember 2024 di level 14,08, setelah melorot 5,57% atau 0,83 poin.
Volume perdagangan cenderung ringan dan diperkirakan semakin menipis menjelang libur Natal. Bursa saham Wall Street akan tutup lebih awal pada sesi Rabu pukul 13.00 waktu setempat dan tidak beroperasi pada Kamis.
Volume transaksi di bursa AS tercatat sekitar 14,57 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata 16,9 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.
Meski demikian, sejumlah data ekonomi penting dijadwalkan rilis pekan ini, termasuk pembacaan awal produk domestik bruto kuartal ketiga, data kepercayaan konsumen Desember, serta klaim mingguan pengangguran, yang dapat memberikan gambaran kondisi ekonomi Amerika dan arah kebijakan moneter ke depan.
Di antara saham individual, Tesla melejit 1,6% setelah Mahkamah Agung Delaware mengembalikan paket kompensasi CEO Elon Musk tahun 2018.
Saham Warner Bros. Discovery melesat 3,5% setelah salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison, setuju memberikan jaminan pribadi atas pendanaan ekuitas senilai USD40,4 miliar untuk penawaran Paramount Skydance dalam mengakuisisi perusahaan tersebut. Saham Paramount melambung 4,3%.
Saham Clearwater Analytics Holdings meroket 8,1% setelah konsorsium perusahaan ekuitas swasta yang dipimpin Permira dan Warburg Pincus mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi emiten perangkat lunak investasi dan akuntansi tersebut dengan nilai sekitar USD8,4 miliar, termasuk utang.
Secara keseluruhan, jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 2,15 banding 1 di Bursa Efek New York ( NYSE ) dan 1,61 banding 1 di Nasdaq.
Indeks S&P 500 mencatatkan 42 saham pada level tertinggi 52 pekan dan lima saham pada level terendah, sementara Nasdaq Composite membukukan 113 saham di level tertinggi baru dan 128 saham di level terendah baru. (Reuters/Investing/CNBC/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Merck & Company Inc (3,59%)
-JPMorgan Chase & Co (1,85%)
-Salesforce Inc (1,82%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike Inc (-2,55%)
-Honeywell International Inc (-1,58%)
-Walmart Inc (-1,54%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-First Solar Inc (6,60%)
-Norwegian Cruise Line Holdings Ltd (5,30%)
-Huntington Ingalls Industries Inc (5,01%)
Saham berkinerja terburuk
-Seagate Technology PLC (-4,57%)
-Dollar Tree Inc (-4,18%)
-Dominion Energy Inc (-3,72%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-VisionSys AI Inc DRC (5.142,86%)
-Haoxin Holdings Ltd (276,28%)
-Sidus Space Inc (96,53%)
Saham berkinerja terburuk
-Luminar Technologies (-63,98%)
- EUDA Health Holdings Ltd (-52,11%)
-Zynex Inc (-34,69%)

Sumber : Admin