Wall Street Berakhir di Zona Hijau Menjelang Rilis Kinerja Megacap dan Pilpres AS
Tuesday, October 29, 2024       04:37 WIB

Ipotnews - Wall Street berakhir lebih tinggi, Senin, menjelang minggu yang padat dengan laporan keuangan dari perusahaan berkapitalisasi besar dan persiapan terakhir sebelum pemilihan presiden pada 5 November, sementara sentimen membaik setelah pasokan energi tidak terganggu oleh perkembangan akhir pekan lalu di Timur Tengah.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 15,4 poin, atau 0,27%, menjadi 5.823,52, sementara Nasdaq Composite Index menguat 48,58 poin, atau 0,26%, menjadi 18.567,19, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 273,17 poin, atau 0,65%, menjadi 42.387,57, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (28/10) atau Selasa (29/10) pagi WIB.
Respons Israel selama akhir pekan lalu terhadap serangan rudal Iran pada awal Oktober sejauh ini difokuskan pada pabrik rudal dan sejumlah lokasi lain di dekat Teheran, bukan pada kilang minyak atau target nuklir.
Wall Street fokus pada pekan ke depan, terutama laporan keuangan emiten, dengan sekitar 169 perusahaan S&P 500 dijadwalkan untuk merilis kinerjanya sepanjang minggu.
Itu termasuk sebagian besar kelompok "Magnificent Seven" saham teknologi berkapitalisasi besar yang mendorong Wall Street ke titik tertinggi sepanjang masa. Alphabet, Meta Platforms, dan Apple menghijau menjelang laporan keuangan minggu ini.
Pekan lalu, Nvidia melampaui Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Investor akan mencermati panduan pengeluaran AI dalam laporan keuangan teknologi minggu ini.
"Laporan keuangan akan menjadi penting bagi panduan yang diberikan perusahaan mengenai jenis program capital expenditure yang dapat mereka terapkan pada tahun mendatang," kata Paul Christopher, Head of Global Investment Strategy Wells Fargo Investment Institute.
Microsoft dan Amazon.com juga melaporkan kinerjanya minggu ini.
Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 melonjak 1,63% atau 36,07 poin menjadi 2.244,07, mengungguli indeks utama.
"Ini bisa jadi pasar melihat ke depan untuk soft landing dan memperkirakan saham small caps menjadi yang pertama keluar dari gerbang seperti biasanya," ujar Christopher. "Itu juga bisa menjadi beberapa elemen yang terkait dengan Trump trade tetapi sangat sulit untuk memisahkan keduanya."
Sektor energi melorot 0,65% karena harga minyak mentah anjlok 6% seiring meredanya kekhawatiran seputar pasokan, sementara saham perusahaan keuangan memimpin kenaikan sektoral.
Data ekonomi yang akan dirilis minggu ini akan sangat penting untuk penilaian kebijakan Federal Reserve, terutama Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), Kamis, pengukur inflasi pilihan bank sentral.
Fokus juga akan tertuju pada pilpres Amerika, dengan pasar secara lebih luas memperkirakan pemerintahan Donald Trump yang kedua, meski pemilihan tersebut diperkirakan berlangsung ketat.
Saham Boeing merosot 2,8% setelah pabrikan pesawat itu meluncurkan penawaran saham yang dapat meraup dana hingga USD22 miliar dalam upaya untuk menopang keuangannya di tengah aksi mogok pekerja yang sedang berlangsung.
Konglomerat industri 3M melambung 4,4%, memberikan dorongan bagi Dow, setelah JP Morgan menaikkan target harga saham perusahaan tersebut. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-3M (4,44%)
-Goldman Sachs (2,14%)
-American Express (1,54%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-2,79%)
-Honeywell (-0,90%)
-Cisco (-0,83%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Albemarle (4,95%)
-Carnival Corp (4,83%)
-Steel Dynamics (4,74%)
Saham berkinerja terburuk
-APA Corp (-4,51%)
-Centene (-3,97%)
-ResMed (-3,65%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Saverone 2014 ADR (2.118,09%)
-Avalon Globocare (1.769,57%)
-Kazia Therapeutics ADR (796,15%)
Saham berkinerja terburuk
-SMX Security Matters (-65,47%)
-Digital Brands Group (-34,04%)
-Purple Biotech ADR (-25,12%)

Sumber : Admin