The Fed Tak Tunggu Inflasi Turun Jadi 2% Buat Pangkas Suku Bunga, Rupiah Menguat
Wednesday, July 17, 2024       12:35 WIB

Ipotnews - Penegasan bank sentral Federal Reserve bahwa penurunan suku bunga acuan tak harus menunggu inflasi Amerika Serikat mencapai 2%, mendorong penguatan kurs rupiah terhadap dolar pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (17/7) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.124 per dolar AS, posisi tersebut menguat 56 poin atau 0,34% jika dibandingkan akhir perdagangan Selasa sore (16/7) kemarin di level Rp16.180 per dolar AS.
Economist, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (), Hosianna Evalita mengatakan penguatan rupiah hari ini dipicu ruang yang semakin besar dalam penurunan suku bunga the Fed. "Ada ruang yang semakin dekat dengan dengan potensi the Fed menurunkan suku bunga acuan. Ditambah lagi suasana global dan domestik sedang kondusif," kata Evalita saat dihubungi Ipotnews pada siang ini.
Sebelumnya, Ketua the Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai 2% sebelum memangkas suku bunga acuan.
Berbicara di Economic Club of Washington D.C, Amerika Serikat, Powell menjelaskan bahwa kebijakan bank sentral bekerja dengan jeda yang panjang dan bervariasi, sehingga tidak perlu menunggu target inflasi tercapai sebelum bertindak.
"Implikasinya adalah jika Anda menunggu hingga inflasi benar-benar turun ke 2%, kemungkinan Anda sudah menunggu terlalu lama, karena pengetatan yang Anda lakukan atau tingkat ketatnya kebijakan masih memiliki efek yang mungkin mendorong inflasi di bawah 2%," kata Powell seperti dikutip dari CNBC , Selasa (16/7.
Selain itu, Eva melihat Bank Indonesia siang ini cenderung masih akan mempertahankan suku bunga acuan. Ini akan membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. "Kalau rupiah masih di atas level Rp16.000 per dolar AS, BI masih akan hati-hati dalam menurunkan suku bunga," pungkas Evalita.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.