Terseret Kejatuhan Saham Real Estat dan Teknologi, Bursa Eropa Melempem
Thursday, November 14, 2024       03:14 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di level terendah tiga bulan, Rabu, dengan penguatan saham energi mengimbangi kerugian real estat, sementara fokus tetap pada angka inflasi Amerika Serikat yang dapat mengubah ekspektasi pasar tentang jalur suku bunga Federal Reserve.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,13% atau 0,64 poin menjadi 501,59, level terendah sejak 13 Agustus, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (13/11) atau Kamis (14/11) dini hari WIB.
Sebagian besar bursa regional juga berakhir lebih rendah, dengan Indeks DAX Jerman melemah 0,16% atau 30,53 poin menjadi 19.003,11 dan CAC 40 Prancis berkurang 0,14% atau 10,15 poin jadi 7.216,83. Sementara, FTSE 100 Inggris naik tipis 0,06% atau 4,56 poin menjadi 8.030,33.
Saham teknologi kelas berat, termasuk di antara sub-sektor utama yang mengalami penurunan, melorot 1%, sementara otomotif menyusut 1%.
Saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga, merupakan beban terbesar pada indeks STOXX, merosot 1,4%. Namun, saham energi melonjak 1,3%.
Inflasi Amerika untuk periode Oktober menunjukkan harga konsumen naik 0,2%, dan sesuai dengan ekspektasi.
Saat ini, trader melihat peluang sebesar 79% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Desember, dibandingkan peluang lebih dari 84% sebulan lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
Ekspektasi suku bunga bergeser baru-baru ini karena pasar terus memperhitungkan prospek kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump berupa pajak yang lebih rendah dan tarif perdagangan, yang dipandang sebagai inflasi.
Saham Eropa mengalami tekanan baru-baru ini karena investor menilai kemungkinan kenaikan tarif setelah kemenangan telak Trump minggu lalu.
"Kita berada dalam skenario di mana kita tidak yakin ke mana kita akan pergi. Investor sedikit gelisah," kata Daniela Hathorn, analis Capital.com.
"Investor bersiap untuk kemenangan Trump, sekarang setelah Trump menang, kita kembali fokus pada apa yang terjadi dalam perekonomian. Data inflasi konsumen (CPI) Amerika tidak memberikan katalis nyata atau perubahan retorika di pasar."
Kepala Bank of France dan anggota Bank Sentral Eropa (ECB), Francois Villeroy de Galhau, mengatakan agenda ekonomi Trump berisiko mengembalikan inflasi ke Amerika dan menghambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Risalah dari pertemuan kebijakan terakhir ECB, saat memangkas suku bunga seperti yang diprediksi, dijadwalkan akan dirilis pada Kamis.
Di antara penggerak individual, Siemens Energy, melambung 18,9% setelah pemasok sektor utilitas tersebut menaikkan target margin jangka menengahnya dan menetapkan rekor pesanan baru.
Smiths Group melesat 10,4% setelah perusahaan engineering tersebut meng-upgrade prospek pertumbuhan pendapatan organik tahunannya.
RWE melonjak 6,1%, setelah perusahaan utilitas terbesar Jerman itu mengatakan akan membeli kembali saham (buyback) hingga 1,5 miliar euro (USD1,6 miliar).
Just Eat Takeaway melejit 15,9% setelah perusahaan pengiriman makanan terbesar di Eropa itu mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk menjual unitnya di Amerika, Grubhub, kepada Wonder seharga USD650 juta. (ef)

Sumber : Admin