Terbebani Saham Tesla dan Alphabet, S&P 500 dan Nasdaq Anjlok Lebih dari 2%
Thursday, July 25, 2024       04:38 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terperosok, Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq berakhir pada posisi terendah dalam beberapa minggu, di mana S&P mengakhiri salah satu rekor terpanjangnya tanpa penurunan harian lebih dari 2%, karena laba Alphabet dan Tesla yang lesu merusak kepercayaan investor pada saham megacap.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup anjlok 128,61 poin, atau 2,31%, menjadi 5.427,13, sementara Nasdaq Composite Index ambles 654,94 poin, atau 3,64%, menjadi 17.342,41, dan Dow Jones Industrial Average merosot 504,22 poin, atau 1,25%, menjadi 39.853,87, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (24/7) atau Kamis (25/7) pagi WIB.
Ketika saham Magnificent Seven pertama melaporkan kinerja kuartalan, investor menunggu data terbaru untuk melihat apakah valuasi yang tinggi dapat dibenarkan. Dengan ketujuh perusahaan ini memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap pasar, kinerja mereka pastinya akan berdampak luas.
Reaksi investor terhadap laporan keuangan tersebut berkontribusi pada indeks acuan S&P 500 yang mencatatkan kinerja satu hari terburuk sejak Desember 2022. Kejatuhan 2,3% menandai pertama kalinya indeks itu ditutup dengan penurunan lebih dari 2% dalam 356 sesi, terpanjang sejak 2007.
Nasdaq Composite juga terpuruk, mencatatkan penurunan persentase satu hari terbesar sejak Oktober 2022 untuk berakhir pada titik terendah sejak 10 Juni. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average ditutup di bawah 40.000 poin untuk pertama kalinya dalam dua minggu.
Dave Grecsek, Managing Director Aspiriant, mencatat bahwa momentum kenaikan dua minggu pertama Juli di pasar ekuitas kini menghilang selama sepekan terakhir.
"Ada sedikit aksi ambil untung, dan kemudian orang-orang agak khawatir tentang pengumuman laporan keuangan yang akan datang," papar dia.
Tesla terpuruk pada sesi Rabu, merosot 12,3%, penurunan satu hari terburuk sejak September 2020. Hal ini terjadi setelah pabrikan kendaraan listrik itu melaporkan margin laba terendah dalam lebih dari lima tahun dan gagal memenuhi estimasi laba kuartal kedua.
Induk perusahaan Google, Alphabet, melorot 5%, menuju hasil terburuknya sejak 31 Mei, meski laba kuartal kedua melampaui ekspektasi, ketika investor fokus pada perlambatan pertumbuhan iklan dan raksasa teknologi itu menandai tingginya biaya modal untuk tahun ini.
Tesla dan Alphabet menyeret indeks sektor Jasa Komunikasi dan Consumer Discretionary S&P 500 menyusut masing-masing sebesar 3,8% dan 3,9%, dengan indeks membukukan penurunan satu hari terbesar sejak September 2022. Namun, Teknologi Informasi mencatat kinerja paling buruk dari 11 sektor S&P, dan kejatuhan 4,1% merupakan penurunan harian terbesar sejak Oktober 2022.
Kerugian Alphabet menggarisbawahi standar laporan keuangan yang tinggi untuk apa yang disebut Magnificent Seven, serangkaian saham teknologi megacap yang mencatat persentase keuntungan dua dan tiga digit pada 2024, didukung optimisme seputar adopsi AI dan ekspektasi akan dimulainya pemotongan suku bunga Federal Reserve lebih awal.
Namun, keraguan apa pun tentang saham untuk memenuhi ekspektasi akan memicu tekanan jual. Megacaps lainnya, Apple, Microsoft, Amazon.com, Meta Platforms, dan Nvidia, semuanya ditutup tersungkur antara 2,9% dan 6,8%.
Sementara itu, saham unggulan Dow tidak luput dari dampak negatif. Visa termasuk di antara saham yang membebaninya, anjlok 4% setelah pertumbuhan pendapatan kuartal ketiganya tidak memenuhi ekspektasi.
Saat saham jatuh, Indeks Volatilitas Cboe - yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street - ditutup pada posisi 18,04, level tertinggi sejak 19 April.
Di antara saham lainnya, AT&T melesat 5,2% setelah mengalahkan perkiraan untuk penambahan pelanggan nirkabel, sementara produsen inverter surya Enphase Energy melambung 12,8% setelah melaporkan laba operasi kuartal kedua di atas ekspektasi.
Sementara itu, Roper Technologies tergelincir 7,4% setelah mengisyaratkan laba kuartal ketiga akan turun di bawah estimasi. Boston Scientific diperdagangkan turun 1,1%, meski menaikkan target laba 2024 dan mengalahkan estimasi pendapatan kuartal kedua.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,94 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,48 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-J&J (2,58%)
-Verizon (2,02%)
-Coca-Cola (1,31%)
Saham berkinerja terburuk
-Visa A (-4,01%)
-Intel (-3,79%)
-Microsoft (-3,59%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Enphase (12,80%)
-AT&T (5,22%)
-NextEra Energy (4,58%)
Saham berkinerja terburuk
-Lamb Weston Holdings (-28,24%)
-Tesla (-12,33%)
-Super Micro Computer (-9,15%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Nuzee (219,42%)
-Dermata Therapeutics (105,38%)
-Pieris Pharmaceuticals Inc (88,60%)
Saham berkinerja terburuk
-Next Tech Holding (-55,84%)
-Nuwellis (-40,00%)
-Vintage Wine Estates (-36,87%)

Sumber : Admin