Saham Eropa Melemah Akibat Kekhawatiran Suku Bunga AS dan Kebijakan Trump
Saturday, November 16, 2024       06:15 WIB

Ipotnews - Saham-saham Eropa melemah pada Jumat (15/11) akhir pekan ini, dipengaruhi oleh laporan laba yang mengecewakan, kekhawatiran terhadap dampak kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump terhadap ekonomi dan bisnis global, serta lonjakan imbal hasil obligasi AS.
Indeks Pan Eropa, STOXX 600 turun 0,8%, hanya sedikit di atas level terendah tiga bulan yang dicapai awal pekan ini. Indeks Utama saham Eropa ke zona merah. Indeks DAX Jerman turun 0,27% ke 19.210. Indeks FTSE Inggris drop 0,09% ke posisi 8.063 dan Indeks CAC Perancis melemah 0,58% ke level 7.269
Saham-saham AS juga tertekan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga, yang mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dan menekan pasar saham.
"Pasar saham mengakhiri pekan yang penuh keraguan dengan catatan yang lebih lemah setelah retorika dovish Jerome Powell berkurang secara tak terduga," kata Chris Beauchamp, Kepala Analis Pasar di platform perdagangan online IG.
Tekanan Jual Saham Eropa
Saham Eropa kembali tertekan minggu ini karena kekhawatiran atas hubungan AS-Tiongkok. Kekhawatiran ini muncul setelah Trump diperkirakan akan menunjuk sosok dengan pandangan keras terhadap Tiongkok sebagai Menteri Luar Negeri.
Saham perusahaan farmasi Eropa juga jatuh pada Jumat setelah Trump memilih Robert F. Kennedy Jr., seorang aktivis lingkungan yang pernah menyebarkan informasi keliru tentang vaksin, untuk memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.
Saham Novo Nordisk anjlok 5,3%, Sanofi turun 3,3%, dan GSK merosot 3,9%. Indeks Swiss (. SSMI ), yang mencakup sebagian besar perusahaan kesehatan Eropa, melemah 1,3%.
Pendapatan Mengecewakan
Pendapatan yang mengecewakan sepanjang pekan turut memperburuk penurunan pasar. Sub-indeks teknologi turun 2,7%, dengan saham produsen chip ASML menjadi salah satu yang merosot paling tajam setelah Applied Materials, perusahaan chip asal AS, memproyeksikan pendapatan kuartal pertama di bawah ekspektasi. Hal ini menunjukkan lemahnya permintaan untuk peralatan pembuatan chip di luar chip yang didukung AI.
Saham Bavarian Nordic anjlok 17,4% setelah perusahaan bioteknologi asal Denmark tersebut melaporkan laba inti kuartal ketiga yang lebih rendah dari perkiraan, serta pesanan tahun 2025 yang tidak sesuai ekspektasi.
Penghentian Pasokan Gas Rusia
Sementara itu, Gazprom Rusia menginformasikan kepada Austria bahwa mereka akan menghentikan pengiriman gas mulai Sabtu, menurut laporan dari platform pemantauan aliran gas. Ini bisa menjadi tanda akhir dari pasokan gas Rusia ke Eropa, di mana sebagian besar negara telah mengurangi impor gas Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022.
Austria adalah salah satu dari sedikit negara Eropa yang masih bergantung pada gas Rusia, sementara sebagian besar wilayah lainnya telah mengurangi ketergantungan tersebut.
Saham yang Menguat
Di tengah pelemahan pasar, saham Evotec melonjak 21% setelah Halozyme Therapeutics mengajukan penawaran untuk membeli pengembang obat asal Jerman tersebut dengan nilai sekitar 2 miliar euro (setara $2,11 miliar).
Saham Generali juga naik 4,8% setelah perusahaan asuransi terbesar Italia tersebut melaporkan laba sembilan bulan yang melampaui perkiraan meskipun terkena dampak kerugian sebesar 930 juta euro akibat bencana alam.
*(EUR1 = $0,9471)*
(reuters)

Sumber : admin