Saham Eropa Catat Penurunan Mingguan Ketiga Akibat Kekhawatiran Terkait China dan Tarif
Saturday, November 09, 2024       06:53 WIB

Ipotnews - Indeks acuan Eropa, STOXX 600, mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut pada Jumat, dipicu oleh langkah stimulus dari China yang dianggap kurang memadai dan kekhawatiran penerapam tarif di bawah pemerintahan Trump yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Indeks acuan regional Eropa, STOXX 600 ditutup turun 0,6%, dengan sektor-sektor yang berhubungan erat dengan China, seperti pertambangan (. SXPP ) dan barang-barang mewah (.STXLUXP), masing-masing turun lebih dari 3%. Sebagian besar sub-sektor utama melemah, kecuali sektor defensif seperti properti dan perawatan kesehatan.
Indeks utama di bursa Eropa di antaranya DAX (Jerman) melemah 0,76% ke 19.215. Indeks FTSE (Inggris) turun 0,84% ke arah 8.072. Dan Indeks CAC di bursa Paris melorot 1,17% ke posisi 7.338.
China pada hari Jumat mengumumkan paket utang sebesar 10 triliun yuan ($1,40 triliun), yang mengecewakan para investor yang berharap adanya stimulus besar. Harga logam turun sebagai respon dari pengumuman tersebut, berdampak pada saham pertambangan seperti Rio Tinto (RIO.L) dan Glencore ( GLEN .L).
"Optimisme yang terlihat di Wall Street sama sekali tidak terasa di indeks Inggris, karena saham-saham besar di sektor pertambangan turun setelah Komite Kebijakan Nasional tidak mengumumkan kebijakan yang signifikan," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar di IG.
Saham Richemont (CFR.S), pemilik merek perhiasan Cartier, turun 6,6% setelah melaporkan penurunan penjualan sebesar 1% selama tiga bulan hingga akhir September. Sebagian besar saham mewah Prancis ikut melemah, seperti LVMH ( LVMH .PA) yang turun 3,3% dan Kering ( PRTP .PA) yang turun 8%.
Indeks acuan Eropa mencatat kerugian mingguan sebesar 0,2%, di tengah kekhawatiran investor mengenai kemungkinan penerapan tarif setelah Donald Trump kembali memenangi kursi kepresidenan AS dengan kemenangan telak pada awal pekan.
"Sebelum pemilu, sebagian besar orang mengatakan Trump mungkin baik untuk AS, tetapi tidak baik untuk negara-negara lain, terutama untuk wilayah yang bergantung pada ekspor ke AS, seperti Eropa," ujar Guy Stear, kepala strategi pasar maju di Amundi.
Vistry ( VTYV .L), perusahaan konstruksi rumah terbesar di Inggris berdasarkan produksi tahunan, anjlok 15,5% setelah memberikan peringatan laba setahun penuh kedua dalam sebulan terakhir.
Di sisi lain, IAG ( ICAG .L), perusahaan induk British Airways, melonjak 7,2% setelah laba operasional kuartalannya naik 15%, melampaui perkiraan. Pirelli ( PIRC .MI), pembuat ban asal Italia, juga naik 2,8% setelah mencatat kenaikan laba operasional yang melebihi perkiraan pada kuartal ketiga.
Sementara itu, Wall Street mencatat rekor tertinggi seiring rally pasar akibat kemenangan Trump, di mana Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, sesuai ekspektasi. Dino Polska (DNP.WA), pengecer makanan asal Polandia, melonjak sekitar 14,2% setelah hasil kuartal ketiganya melampaui ekspektasi pasar.
Serco Group (SRP.L), perusahaan outsourcing asal Inggris, turun 9,8% setelah gagal memperbarui kontrak layanan imigrasi dengan pemerintah Australia.
(reuters)

Sumber : admin