Saham Eropa Anjlok, Emiten Penerbangan Terpukul oleh Penutupan Bandara Heathrow
Saturday, March 22, 2025       06:14 WIB

Ipotnews - Saham Eropa mengalami penurunan pada hari Jumat (21/3) di akhir pekan ini, mengikuti tren pelemahan pasar saham global akibat ketidakpastian terkait ketegangan perdagangan dan konflik geopolitik. Sektor perjalanan dan rekreasi menjadi salah satu yang paling terpukul setelah kebakaran menyebabkan penutupan sementara Bandara Heathrow, bandara tersibuk di Eropa.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,6% dalam sesi ketiga penurunan berturut-turut. Meskipun demikian, secara mingguan, indeks ini masih mencatat kenaikan sebesar 0,5%.
Indeks saham utama di Eropa di antaranya DAX (Jerman) melemah 0,47% ke posisi 22.891. Indeks FTSE (Inggris) melorot 0,63% ke level 8.646. Indeks CAC (Perancis) melemah 0,63% ke 8.042.
Bandara Heathrow di Inggris sempat menutup operasinya pada hari Jumat akibat kebakaran yang menyebabkan pemadaman listrik. Meskipun penerbangan dilanjutkan kembali pada hari yang sama, insiden ini berdampak signifikan terhadap saham maskapai penerbangan dan sektor perjalanan. Saham induk British Airways, International Airlines Group (IAG), turun 1,9%, sementara Lufthansa dan Ryanair masing-masing merosot 1,7% dan 2,3%. Secara keseluruhan, sektor perjalanan dan rekreasi ditutup 1,6% lebih rendah.
Sree Kochugovindan, ekonom riset senior di Aberdeen, menyatakan bahwa dampak penuh dari insiden ini akan bergantung pada seberapa cepat Bandara Heathrow dapat beroperasi normal kembali. "Dampak jangka pendek bagi maskapai penerbangan dan bisnis yang bergantung pada kargo kemungkinan besar signifikan, tetapi bersifat sementara," ujarnya.
Sektor sumber daya alam dasar juga mengalami penurunan terbesar, turun 2,6%, didorong oleh melemahnya harga tembaga dari level tertinggi beberapa bulan terakhir. Sektor industri turun 1,5%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Di tengah tekanan pasar, kabar positif datang dari Jerman. Parlemen Jerman menyetujui reformasi fiskal yang mencakup peningkatan pinjaman pemerintah dan alokasi dana sebesar 500 miliar euro ($542 miliar) untuk memulihkan ekonomi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa.
Jochen Stanzl, kepala analis pasar di CMC Markets, mengatakan, "Berlin telah mengambil peran yang lebih proaktif di Eropa lagi. Hal ini dapat memicu peningkatan pengeluaran pertahanan dari negara-negara Uni Eropa lainnya serta memberikan efek limpahan positif bagi perekonomian regional."
Meskipun ada dukungan fiskal, ketidakpastian global tetap menjadi faktor penekan utama. Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi yang meningkat, serta ketegangan perdagangan dan konflik geopolitik seperti antara Rusia dan Ukraina, telah membatasi selera risiko investor.
Bank-bank sentral utama, termasuk Federal Reserve AS dan Bank of England, memilih untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan mereka minggu ini. Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa, memperingatkan bahwa tarif impor AS sebesar 25% dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi zona euro sekitar 0,3 poin persentase pada tahun pertama. Jika ada tindakan pembalasan, dampaknya dapat meningkat menjadi sekitar 0,5 poin persentase.
Di antara perusahaan-perusahaan individual, Fuchs, pemasok pelumas berbasis di Jerman, mengalami penurunan saham sebesar 7,2%. Analis mencatat bahwa perkiraan laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT ) perusahaan untuk tahun 2025 sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar, yang menjadi penyebab utama penurunan tersebut.
(reuters)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025