S&P 500 dan Nasdaq Kembali Bukukan Rekor Tertinggi, Terkatrol Saham Nvidia
Wednesday, July 10, 2024       04:39 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, dengan S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor penutupan tertinggi, didorong lonjakan saham Nvidia setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell memberi tahu anggota parlemen bahwa lebih banyak data ekonomi yang "bagus" akan memperkuat alasan untuk penurunan suku bunga.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik tipis 0,07% atau 4,13 poin menjadi 5.576,98, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (9/7) atau Rabu (10/7) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menguat 0,14% atau 25,55 poin menjadi 18.429,29, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,13% atau 52,82 poin menjadi 39.291,97.
Produsen chip AI, Nvidia, melesat 2,5%, mengimbangi kejatuhan saham chip lainnya.
Saham Microsoft merosot 1,4%, sementara Tesla melejit 3,7%, sehingga kenaikannya sepanjang tahun ini menjadi 5%.
Itu adalah penutupan tertinggi keenam berturut-turut untuk Nasdaq dan kelima beruntun bagi S&P 500 didorong optimisme tentang pertumbuhan AI di seluruh lansekap perusahaan Amerika Serikat mengimbangi ketidakpastian seputar jalur penurunan suku bunga the Fed.
Dalam kesaksiannya di hadapan Kongres, Powell mengatakan bahwa kendati inflasi "tetap di atas" target soft-landing 2%, namun terlihat membaik dalam beberapa bulan terakhir dan "data yang lebih baik akan memperkuat" kasus untuk penurunan suku bunga.
Namun, Powell bersikeras bahwa dia tidak "mengirim sinyal apa pun tentang waktu tindakan apa pun di masa mendatang."
Pasar bertahan pada proyeksi pelonggaran 50 basis poin untuk tahun ini, melihat peluang hampir 72% untuk penurunan 25 bps pada pertemuan September the Fed, menurut FedWatch Tool CME Group. Spekulasi tersebut berada di bawah 50% sebulan lalu.
"Perekonomian Amerika, dan saat ini pasar tenaga kerja AS, secara mengejutkan cukup tangguh sepanjang 2024 dan skenario dasar kami adalah bahwa resesi bukanlah hasil dengan probabilitas tertinggi, tetapi sebaliknya kita harus terus memperkirakan pertumbuhan moderat hingga akhir tahun ini dan 2025," kata Bill Northey, Direktur Investasi U.S. Bank Wealth Management.
Data inflasi juga akan dirilis pekan ini, termasuk indeks harga konsumen, Kamis, dan indeks harga produsen sehari berselang.
Saham JPMorgan dan Wells Fargo melonjak lebih dari 1% dan Citi melambung 2,8%. Ketiga bank tersebut akan merilis kinerja kuartalan pada Jumat, menandai dimulainya musim laporan keuangan kuartal kedua.
Dilaporkan  Reuters , the Fed sedang mempertimbangkan perubahan aturan yang dapat menghemat modal bank-bank besar hingga miliaran dolar.
Rata-rata analis melihat perusahaan S&P 500 meningkatkan earnings per share (EPS) mereka sebesar 10,1% pada kuartal kedua, naik dari peningkatan 8,2% pada kuartal pertama, menurut data LSEG I/B/E/S.
Tempus meningkat hampir 4% setelah JPMorgan, Morgan Stanley, dan pialang lainnya memberikan rating yang bullish bagi saham tersebut. Perusahaan pengujian genetika, yang menerima pendapatan "immaterial" dari bisnis AI-nya, anjlok sekitar 7% dari harga USD37 yang ditetapkan pada IPO Juni.
Volume di bursa Wall Street relatif ringan, dengan 9,6 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 11,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Intel (1,77%)
-Goldman Sachs (1,72%)
-Amgen (1,43%)
Saham berkinerja terburuk
-Dow (-2,35%)
-Salesforce Inc (-1,78%)
-Microsoft (-1,44%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Incyte (4,35%)
-Corning (3,76%)
-Tesla (3,71%)
Saham berkinerja terburuk
-Albemarle (-8,75%)
-Robert Half (-5,30%)
-PTC (-5,25%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Assure Holdings (1.524,61%)
-Soligenix Inc (271,00%)
-Zapp Electric Vehicles (94,26%)
Saham berkinerja terburuk
-Novo Integrated Sciences (-35,76%)
-DigiAsia (-35,74%)
-Indivior (-33,57%)

Sumber : Admin