Rupiah Melemah Karena Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Stagnan
Tuesday, March 25, 2025       12:27 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional 2025 cenderung stagnan, sehingga melemahkan daya tarik Indonesia di mata pelaku pasar.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa siang (25/3) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.601 per dolar AS, melemah 34 poin atau 0,20% dibandingkan Senin sore (24/3) dilevel Rp16.567 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh investor asing yang kembali mencatatkan net outflow di pasar saham.
" kemarin menjadi salah satu yang mengalami tekanan jual investor asing kemarin, sedangkan sudah mulai mengalami net inflow," kata kata Rully dalam keterangan tertulis, hari ini.
Selain itu, Indonesia dan beberapa negara lainnya di ASEAN seperti Malaysia, saat ini masih belum memiliki daya tarik yang tinggi, khususnya di pasar saham. Penyebabnya karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi kedua negara yang cenderung stagnan tahun ini.
"Saat ini kami merasa masih sulit IHSG untuk menguat mendekati level 7.000," ujar Rully.
Rully juga merasa bahwa selama 1H25, obligasi pemerintah Indonesia masih memiliki prospek yang lebih baik. Ini terlihat masih tingginya minat investor asing, sehingga berpeluang membatasi pelemahan kurs rupiah.
"Prospek di pasar obligasi juga didukung terbukanya kemungkinan penurunan BI rate dalam beberapa bulan ke depan, serta inflasi yang masih stabil," pungkas Rully.
(Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025
An error occurred.