Rupiah Jumat (12/7/2024) Siang Cerah Seiring Inflasi AS Periode Juni Melorot
Friday, July 12, 2024       12:56 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah menguat terhadap dolar siang ini, setelah tadi malam data inflasi Amerika Serikat bulan Juni 2024 semakin melandai dan menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat (12/7) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.155 per dolar AS, posisi tersebut menguat 40 poin atau 0,24% jika dibandingkan akhir perdagangan Kamis sore (11/7) kemarin di level Rp16.195 per dolar AS.
Ekonom Senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan nilai tukar rupiah melanjutkan tren positifnya dari kemarin, yang untuk pertama kalinya ditutup di bawah level 16.200 sejak 10 Juni.
"Sentimen pasar yang positif sejak awal bulan Juli didukung oleh tren sentimen risk-on pasar global, sejalan dengan tingginya ekspektasi penurunan FFR pada bulan September. Data inflasi CPI AS menunjukkan penurunan ke level terendah dalam 3 tahun terakhir, yaitu sebesar 3,0% YoY," kata Rully dalam keterangan tertulis siang ini.
Inflasi AS mencatatkan perlambatan pada Juni 2024 dengan indeks harga konsumen inti sebesar 0,1% (mtm) atau mencapai 3% (yoy) sehingga menjadi level inflasi terendah dalam 3 tahun terakhir.
Melandainya inflasi AS disambut positif pelaku pasar seiring dengan menguatnya prospek pemangkasan level suku bunga Bank Sentral AS, The Fed sekaligus mendorong aliran capital inflow ke emerging market termasuk Indonesia.
Mengutip CNBC Indonesia, Presiden Direktur PT Panin Asset Management, Ridwan Soetedja mengatakan data ekonomi AS akhir-akhirnya sangat positif bagi pasar sehingga arah penurunan level Fed Funds Rate semakin jelas.
Diperkirakan The Fed bisa memangkas FFR di periode September 2024 sehingga bagi pasar keuangan RI bisa mendorong penguatan rupiah dan mendorong aliran dana asing masuk ke pasar modal Tanah Air.
(Adhitya)

Sumber : admin