Rupiah Diprediksi di Kisaran Rp15.800 - Rp16.300 Per Dolar AS Sampai Akhir Tahun
Friday, December 20, 2024       11:11 WIB

Ipotnews - Volatilitas di pasar keuangan domestik meningkat, sehingga nilai tukar rupiah diprediksi bergerak pada kisaran Rp15.800 - Rp16.300 per dolar Amerika Serikat hingga akhir tahun 2024.
Ekonom Senior PT Bank Mandiri Tbk (), Reny Eka Putri mengatakan bahwa kurs rupiah diprediksi melemah seiring indeks dolar AS melonjak semakin kuat setelah The Fed menyampaikan pandangan hawkish untuk tahun 2025.
"Kemungkinan jeda penurunan suku bunga pada pertemuan 25 Januari meningkat menjadi sekitar 88%. dibandingkan dengan 80% sebelum keputusan FOMC Desember 2024," kata Reny saat dihubungi Ipotnews, Jumat (20/12).
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga hari ini pukul 11.01 WIB, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.399 per dolar AS menjadi Rp16.280 per dolar AS, turun 881 poin atau 5,7% secara year to date (YtD).
Greenback menguat secara keseluruhan, dengan kenaikan terbesarnya tercatat terhadap dolar Australia, euro, pound Inggris, dan yen Jepang. Sementara itu, di pasar saham global, S&P 500 turun 0,5%, Nasdaq 100 merosot hampir 1%, dan Dow berayun dari kenaikan 200 poin menjadi kerugian 170 poin.
Kerugian didistribusikan di antara perusahaan dan industri yang membela konsumen. Dari sudut pandang pasar domestik, perkembangan ini diperkirakan berdampak negatif pada pasar keuangan Indonesia.
"Inilah mengakibatkan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar dan peningkatan imbal hasil obligasi AS," ujar Reny.
Keputusan The Fed dalam FOMC bulan ini telah didahului oleh langkah Bank Indonesia yang mempertahankan BI Rate sebesar 6,00% pada Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (18/12).
Panduan Fed yang baru telah merevisi target pertumbuhan PDB dan tingkat pengangguran untuk tahun 2024 dan 2025. The Fed merevisi proyeksinya untuk tahun depan, meningkatkan pertumbuhan PDB, sekaligus menurunkan tingkat pengangguran.
Perekonomian AS diperkirakan meningkat sebesar 2,5% pada tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan proyeksi 24 September sebesar 2,0%. Anggota komite memperkirakan pertumbuhan PDB riil akan mencapai 2,1% pada akhir tahun depan dan meningkat sebesar 1,8% dalam jangka panjang.
Ini semakin memperkuat optimisme pada perekonomian AS dan melemahkan dolar. Sejalan dengan pertumbuhan PDB, The Fed juga merevisi target tingkat pengangguran yang lebih baik. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% pada tahun 2024 dari 4,4% pada proyeksi 24 September.
"Nilainya akan lebih rendah pada tahun 2025 menjadi 4,3%, dari proyeksi 24 September sebesar 4,4%," pungkas Reny.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.