Ipotnews - Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS setelah, karena data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 tak mampu mencapai target pemerintah tahun lalu.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (6/2) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.330 per dolar AS, melemah 38 poin atau 0,23% dibandingkan Rabu sore (5/2) dilevel Rp16.292 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa kurs rupiah telah mengalami penguatan signifikan dalam dua hari terakhir, sehingga wajar jika hari yang bisa terkoreksi. "Kemarin ditutup pada level 16.285 per USD, sejalan dengan pelemahan DXY dalam dua hari terakhir, di mana kemarin berada pada level 107,4," kata Rully dalam keterangan tertulis, hari ini.
Dari rilis data ekonomi, PDB Indonesia pada tahun 2024 yang diumumkan kemarin menunjukkan pertumbuhan yang moderat, sebesar 5,03%. Capaian ini hampir tidak berubah dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar 5,05%.
"Tetapi capaian ini memang di bawah target pemerintah yang sebesar 5,2%," ujar Rully.
Faktor ini juga berkontribusi pada pelemahan terbatas rupiah hari ini. Belum lagi dengan inflasi yang sangat rendah pada bulan Januari 2025, sebesar 0,76% YoY.
Rully melihat terbuka kemungkinan BI untuk kembali menurunkan suku bunga agar pertumbuhan ekonomi dapat mencapai target 5,2% tahun ini. "Namun kami masih kurang optimis dengan prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini dengan berbagai tantangan global yang harus dihadapi," pungkas Rully.
(Adhitya)

Sumber : admin