Ipotnews - Pelaku pasar masih mencemaskan kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik Presiden Donald Trump yang mulai berlaku 2 April 2025. Faktor tersebut membuat kurs rupiah diprediksi melemah terhadap dolar Amerika Serikat di awal pekan terakhir Maret.
Mengutip data Bloomberg pada Senin pagi (21/3) pukul 09.12 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.524 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,14% dibandingkan Jumat sore (21/3) dilevel Rp16.501 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena kebijakan tarif Trump yang akan diberlakukan dalam waktu dekat di 2 April 2025.
"Pasar khawatir akan dampak negatif pengenaan tarif baru ini. Selain itu, tensi geopolitik yang menaik di Timur Tengah juga menambah kekhawatiran pasar," kata Ariston dalam keterangan tertulis, pagi ini
Indeks dolar AS bergerak naik ke area 104.10 pagi ini. Setelah di pagi akhir pekan kemarin masih bergerak di kisaran 103.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.550 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp16.400 per dolar AS," pungkas Ariston.
(Adhitya)

Sumber : admin