Likuiditas Ketat, BBTN Revisi Target Penyaluran Kredit
Tuesday, August 27, 2024       16:23 WIB

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2024 dari 13-14 persen menjadi 10 - 11 persen.
Direktur Utama Nixon LP Napitupulu menjelaskan, faktor pemicu pemangkasan target ini adalah kondisi likuiditas saat ini dinilai mahal atau ketat. Meski dipangkas, Nixon meyakini realisasi hingga akhir tahun masih akan melampaui12 persen.
"Kita ada kehati-hatian ketika likuiditasketat atau mahal maka ekspansinya harus turun secara hati-hati. Kenapa kami turun karena memang kondisi likuiditas bukan hanya ketat tapi mahal," kata Nixon dalam paparan publik, Selasa (27/8).
Faktor lain yang mendorong penurunan target adalah tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang saat ini di level 6,25 persen. Selain itu pelemahan daya beli masyarakat terutama untuk kelas menengah ke atas juga menjadi pertimbangan manajemen untuk merevisi target penyaluran.
Untuk segmen perumahan MBR atau bersubsidi, Nixon mengakui,pertumbuhannya masih tinggi. Namun kuota penyaluran KPR subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah per Agustus 2024 sudah ludes sehingga manajemen sedang mengusulkan tambahan kuota penyaluran perumahan untuk MBR.
"KPR (subsidi) di awal Agustus sudah habis kuotanya, kita lagi usahakan untuk penambahan kuota di semester II 2024 sebab tidak ada yang nyangka di Agustus sudah habis," lanjut Nixon.
Nixon berharap BI dapat segera menurunkan tingkat suku bunga acuan, agar profit margin yang diraih perseroan dapat terpenuhi sesuai target meski dari sisi penyaluran kredit dilakukan revisi. Menurutnya sinyal penurunan suku bunga acuan semakin nyata setelah The Fed mengumumkan potensi penurunan Fed Fund Rate (FFR) akan terjadi pada September 2024 mendatang.
"Kalau The Fed turun mudah-mudahan BI juga turun (suku bunga acuan), sehingga nafas untuk menurunkan sukubunga deposito akan terjadi dan likuiditas akan lebih murah," pungkas dia. (Marjudin)

Sumber : admin

berita terbaru
An error occurred.