Ipotnews - Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar, karena indeks kepercayaan konsumen AS terus melemah dalam empat bulan terakhir hingga Maret 2025. Ini terjadi akibat penerapan kebijakan perang dagang Presiden Donald Trump.
Data Bloomberg pada Rabu (26/3) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.587 per dolar AS, menguat 24 poin atau 0,15% dibandingkan Selasa sore (25/3) dilevel Rp16.611 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan kepercayaan konsumen di AS terus merosot untuk bulan keempat berturut-turut hingga Maret ini. "Ini merupakan dampak negatif dari kebijakan perang dagang yang dilakukan Presiden Donald Trump di periode kedua," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews siang ini.
Saat ini rumah tangga mencatatkan tingkat pesimisme tertinggi terhadap masa depan dalam 12 tahun terakhir, menurut survei yang dirilis pada Selasa (25/3). Laporan dari The Conference Board menunjukkan bahwa indeks kepercayaan konsumen anjlok 7,2 poin ke angka 92,9 bulan ini.
"Ini menjadi sentimen negatif yang membantu rupiah menguat menguat terbatas hari ini," ujar Lukman.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters, yang memperkirakan indeks turun ke 94,0. Indeks Situasi Saat Ini (Present Situation Index), yang mengukur persepsi konsumen terhadap kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini, turun 3,6 poin menjadi 134,5.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi (Expectations Index), yang mencerminkan prospek jangka pendek konsumen terhadap pendapatan, bisnis, dan pasar tenaga kerja, merosot 9,6 poin ke angka 65,2.
Ini adalah level terendah dalam 12 tahun terakhir dan jauh di bawah ambang batas 80, yang biasanya menjadi indikator awal resesi.
(Adhitya)

Sumber : admin