- Bursa Eropa jatuh ke level terendah lebih dari dua pekan; indeks STOXX 600 turun 0,3% ke 570,58, dipicu kehati-hatian investor dan laporan kinerja emiten yang variatif.
- Sektor sumber daya dasar dan teknologi memimpin pelemahan, sementara saham kesehatan menguat; Coloplast naik 4,8% dan Abivax melonjak 6%, sedangkan Telefonica anjlok 13,1% karena pemangkasan dividen.
- Sentimen pasar tertekan oleh peringatan koreksi global 10-15%, ketidakpastian kebijakan the Fed akibat shutdown Amerika, serta perbedaan kinerja emiten AS yang lebih kuat dibanding Eropa.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa melorot, Selasa, jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua pekan seiring meningkatnya sikap hati-hati investor di pasar global dan reaksi terhadap laporan kinerja emiten yang variatif.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,3% atau 1,70 poin menjadi 570,58, setelah sempat merosot hingga 1,6% di awal sesi, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Selasa (4/11) atau Rabu (5/11) dini hari WIB.
Sebagian besar bursa utama kawasan juga bergerak di zona merah, kecuali FTSE 100 Inggris yang naik tipis 0,14% atau 13,59 poin jadi 9.714,96. Indeks DAX Jerman melemah 0,76% atau 183,30 poin ke posisi 23.949,11 dan CAC Prancis berkurang 0,52% atau 42,26 poin menjadi 8.067,53.
Penurunan pasar saham Eropa terjadi di tengah memudarnya reli saham teknologi dan peringatan dari bank-bank besar Wall Street yang menilai pasar ekuitas global berisiko mengalami koreksi 10-15%, mencerminkan kekhawatiran atas valuasi saham yang terlalu tinggi.
"Keraguan yang muncul terhadap pasar Amerika Serikat memengaruhi sentimen risiko investor terhadap saham secara global," kata Richard Flax, Chief Investment Officer Moneyfarm. "Namun di Eropa, tekanan lebih disebabkan oleh kekhawatiran atas pertumbuhan laba, bukan valuasi yang terlalu tinggi seperti di AS."
Sektor sumber daya dasar memimpin penurunan dengan koreksi sekitar 2%, mengikuti pelemahan harga tembaga. Sektor teknologi juga menyusut hampir 1%, sementara saham kesehatan justru menguat 0,8%.
Saham Coloplast melonjak 4,8% setelah margin laba kuartal keempat melampaui perkiraan, dan Abivax melejit 6%. Di sisi lain, indeks volatilitas zona euro sempat menyentuh level tertinggi sejak 17 Oktober, mencerminkan meningkatnya ketidakpastian pasar.
Minimnya rilis data ekonomi resmi AS akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) memperburuk ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang ikut menekan sentimen investor.
Musim laporan keuangan kuartal III di Eropa juga tengah berlangsung penuh, dengan data LSEG menunjukkan kinerja korporasi AS masih mengungguli perusahaan-perusahaan di Eropa.
Di antara saham korporasi yang menonjol, Edenred anjlok 8,6% setelah perusahaan asal Prancis itu memperkirakan pertumbuhan laba yang lebih lambat pada 2026. Geberit melesat 3,9% usai menaikkan sedikit proyeksi penjualan tahunannya, dan BP menguat 1,3% pasca melaporkan penurunan laba kuartal III yang lebih kecil dari perkiraan meski belum memberi kabar baru soal rencana penjualan unit pelumas Castrol.
Saham Telefonica merosot tajam 13,1% setelah mengumumkan pemotongan dividen hingga separuh tahun depan. Sementara itu, Associated British Foods melorot 2,9% usai melaporkan penurunan laba tahunan dan menyebutkan kemungkinan pemisahan antara bisnis mode Primark dan unit makanan.
Investor juga menanti keputusan kebijakan moneter dari Riksbank Swedia serta pandangan bank sentral tersebut mengenai prospek suku bunga di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin