Kecemasan Investor Meningkat, Bursa Wall Street Terjerembab
Friday, July 19, 2024       04:32 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terjerembab, Kamis, membalikkan kenaikan sebelumnya karena investor terus beralih dari saham pertumbuhan megacap yang bernilai tinggi dan musim laporan keuangan kuartal kedua yang terus bergulir.
Ketiga indeks saham utama Amerika Serikat itu membukukan kerugian, dan blue-chip Dow mencatat penurunan terbesar, menghentikan serangkaian rekor penutupan tertinggi berturut-turut.
Dow Jones Industrial Average merosot 533,06 poin, atau 1,29%, menjadi 40.665,02, S&P 500 kehilangan 43,68 poin, atau 0,78%, menjadi 5.544,59 dan Nasdaq Composite Index turun 125,70 poin, atau 0,7%, menjadi 17.871,22, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (18/7) atau Jumat (19/7) pagi WIB.
Dari 11 sektor utama S&P 500, saham sektor kesehatan mencetak persentase penurunan terbesar, sementara saham energi menjadi satu-satunya sektor yang berakhir di zona hijau.
Aksi jual berlanjut sehari setelah Nasdaq membukukan penurunan satu hari terbesar sejak Desember 2022, dan sektor chip mengalami persentase pelemahan harian terbesar sejak kepanikan shutdown terkait pandemi pada Maret 2020.
Namun kecemasan tetap meningkat. Indeks Volatilitas Pasar CBOE , sering disebut "indeks ketakutan", menyentuh level tertinggi sejak awal Mei.
"Apa yang berbeda dari kemarin (Rabu) adalah kita memang melihat uang mengalir ke sektor lain...namun hari ini terjadi aksi jual yang cukup luas," kata Tim Ghriskey, analis Ingalls & Snyder di New York.
Russell 2000 jatuh untuk hari kedua berturut-turut setelah rotasi ke saham berkapitalisasi kecil mendorong indeks tersebut melonjak 11,5% dalam kenaikan lima hari terkuatnya sejak April 2020.
"Selama dua minggu terakhir kita melihat adanya rotasi ke sektor lain termasuk saham berkapitalisasi menengah dan kecil, yang merupakan sektor yang sangat lamban," tambah Ghriskey. "Tetapi hari ini keadaannya berbalik. Pasar bergerak mencoba menemukan arah."
"Investor hanya menarik diri dan berkata 'kami akan mencairkannya sekarang, ini merupakan pergerakan yang bagus.' Mereka tidak yakin apa yang akan terjadi dalam konteks politik," ujar Ghriskey.
Dalam berita ekonomi, data klaim pengangguran awal berada di atas perkiraan analis, memberikan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja melemah. Hal ini merupakan langkah penting untuk menempatkan inflasi pada jalur penurunan yang berkelanjutan, menurut Federal Reserve.
Saham Domino's Pizza anjlok 13,6% setelah gagal mencapai estimasi penjualan triwulanan.
Developer perumahan D.R. Horton mengalahkan perkiraan laba dan menghasilkan lebih banyak rumah baru ketimbang ekspektasi, namun memperketat proyeksi tahunannya. Sahamnya melambung 10,1%.
Pergerakan tersebut juga mengangkat indeks Perumahan Philadelphia SE ke rekor tertinggi.
Saham Warner Bros Discovery melesat 2,4% menyusul laporan perusahaan tersebut telah membahas rencana untuk memisahkan bisnis streaming digital dan studionya dari jaringan TV lamanya.
Pelopor streaming Netflix melemah dalam perdagangan yang diperpanjang setelah melaporkan kinerja kuartalan.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,14 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 11,8 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Intel (1,19%)
-Chevron (0,47%)
-Verizon 42,07 (0,10%)
Saham berkinerja terburuk
-JPMorgan (-3,18%)
-Goldman Sachs (-3,18%)
-Boeing 180.23 -4.61 -2.49%
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-DR Horton (10,01%)
-Quanta Services (8,07%)
-Cintas (5,44%)
Saham berkinerja terburuk
-Domino's Pizza Inc (-13,57%)
-Eli Lilly (-6,26%)
-Bio-Rad Labs (-5,77%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Sonim Technologies (844,22%)
-MGO Global (695,39%)
-Alaunos Therapeutics (590,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Agenus (-58,83%)
-SunPower (-40,08%)
-Leslies (-30,64%)

Sumber : Admin