Investor Telaah Laporan Keuangan dan Prospek Pemotongan Suku Bunga AS, Wall Street Ceria
Thursday, February 06, 2025       05:17 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir lebih tinggi, Rabu, bangkit dari penurunan di awal sesi karena investor mengabaikan laporan keuangan Alphabet yang mengecewakan dan mempertimbangkan prospek pemotongan suku bunga di masa mendatang dari Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 317,24 poin, atau 0,71%, menjadi 44.873,28, S&P 500 naik 23,60 poin, atau 0,39%, menjadi 6.061,48 dan Nasdaq Composite Index bertambah 38,32 poin, atau 0,19%, menjadi 19.692,33, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (5/2) atau Kamis (6/2) pagi WIB.
Delapan dari sektor S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi, dengan sektor real estat memimpin kenaikan sementara jatuh komunikasi melorot hampir 3%.
Saham induk usaha Google, Alphabet, anjlok 7,3% setelah membukukan pertumbuhan pendapatan cloud yang suram, Selasa, dan mengalokasikan investasi USD75 miliar, lebih tinggi dari perkiraan, untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) tahun ini.
Beberapa saham terkait AI menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah terguncang pekan lalu, menyusul melonjaknya popularitas model kecerdasan buatan China berbiaya rendah yang dikembangkan perusahaan rintisan DeepSeek. Nvidia, yang mencatat salah satu kerugian terbesar, melambung 5,4% pada sesi Rabu. Broadcom juga melesat 4,3%.
"Pada akhirnya, permintaan untuk AI tidak akan hilang bahkan dengan berita tentang DeepSeek. Mereka semua harus mengeluarkan lebih banyak uang dan itulah kisah AI selama ini. Ini adalah kisah siklus yang cukup panjang," kata Rob Haworth, analis U.S. Bank Asset Management.
Sementara itu, Advanced Micro Devices kehilangan 6,3% setelah CEO Lisa Su mengatakan penjualan pusat data perusahaan tersebut pada kuartal saat ini - proksi bagi pendapatan AI-nya - akan turun sekitar 7% dari kuartal sebelumnya.
Terkait data, investor menantikan laporan non-farm payrolls periode Januari, yang akan dirilis Jumat.
Aktivitas sektor jasa Amerika Serikat secara tak terduga melambat pada Januari di tengah penurunan permintaan, yang membantu mengekang pertumbuhan harga, menurut laporan dari Institute for Supply Management, Rabu.
"Ada beberapa kekhawatiran, the Fed mungkin perlu melonggarkan lebih cepat, bahwa ekonomi melambat, tetapi itu sebenarnya berita positif bagi pasar karena mereka mengharapkan pemotongan suku bunga the Fed," tutur Haworth.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal berikutnya digelar Maret, dan kendati hanya 16,5% trader memperkirakan penurunan suku bunga saat itu, mayoritas trader mengantisipasi pemotongan pada Juni, menurut FedWatch Tool CME Group.
Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan bank sentral masih condong ke arah penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini, tetapi menandai ketidakpastian seputar dampak tarif, imigrasi, regulasi, dan inisiatif lain dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Saham Apple turun 0,1% setelah  Bloomberg News  melaporkan regulator antimonopoli China sedang mempersiapkan kemungkinan penyelidikan terhadap produsen iPhone tersebut.
Uber Technologies tersungkur 7,6% setelah perusahaan taksi daring itu memperkirakan pemesanan kuartal berjalan di bawah ekspektasi.
Fiserv melejit 7,1% karena perusahaan pembayaran itu mengalahkan perkiraan laba kuartal keempat, dibantu permintaan yang kuat di unit pemrosesan perbankan dan pembayarannya.
Pasar juga menunggu perkembangan di bidang tarif setelah Trump, Selasa, mengatakan tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk mencoba meredakan perang dagang baru antara kedua negara.
Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun 1,44 poin atau 8,37% pada sesi Rabu menjadi 15,77.
Dalam pergerakan korporasi, FMC Corp ambles 33,5% setelah produsen agrikimia itu memperkirakan pendapatan kuartal pertama di bawah estimasi.
Johnson Controls melejit 11,3% setelah perusahaan solusi bangunan itu menunjuk Joakim Weidemanis sebagai CEO dan menaikkan perkiraan laba 2025.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 2,74 banding 1 di New York Stock Exchange. Ada 169 level tertinggi baru dan 46 terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 2.935 saham menguat dan 1.422 saham menyusut, di mana jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 2,06 banding 1.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,85 miliar saham, dibandingkan rata-rata 15,32 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Amgen (6,50%)
-Nvidia (5,35%)
-Boeing (3,18%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-2,80%)
-Walt Disney (-2,44%)
-Amazon.com (-2,43%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Johnson Controls (11,28%)
-Amentum Holdings LLC (10,63%)
-Super Micro Computer (7,99%)
Saham berkinerja terburuk
-FMC (-33,53%)
- IDEX (-9,64%)
-MarketAxesss (-8,85%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Invivyd (68,80%)
-Asset Entities (46,16%)
-Aurora Cannabis (45,92%)
Saham berkinerja terburuk
-Volcon (-42,81%)
-Cloudastructure (-36,38%)
-Captivision (-35,05%)

Sumber : Admin