Investor Cermati Tarif Otomotif Trump, Wall Street Berakhir di Teritori Merah
Friday, March 28, 2025       05:11 WIB

Ipotnews - S&P 500 berakhir di zona merah, Kamis, karena investor bergulat dengan pengumuman tarif perdagangan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memukul saham General Motors dan Ford.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 0,33% atau 18,89 poin menjadi 5.693,31, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (27/3) atau Jumat (28/3) pagi WIB. Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan melemah, dipimpin energi, turun 0,85%, diikuti kerugian 0,84% dalam jasa komunikasi.
Sementara, Nasdaq Composite Index melorot 0,53% atau 94,98 poin menjadi 17.804,03 dan Dow Jones Industrial Average menyusut 0,37% atau 155,09 poin menjadi 42.299,70.
Rabu, Trump mengumumkan rencananya untuk menerapkan tarif 25% pada mobil dan truk ringan impor yang berlaku mulai 3 April, sementara bea masuk bagi suku cadang mobil mulai berlaku pada 3 Mei. Investor juga bersiap menghadapi gelombang tarif timbal balik yang direncanakan Trump untuk diumumkan pada Rabu, meski Presiden mengisyaratkan mungkin ada ruang untuk fleksibilitas.
Dalam sesi yang volatile di Wall Street, saham General Motors embles lebih dari 7% dan Ford anjlok 3,9%. Produsen suku cadang mobil, Aptiv dan BorgWarner, masing-masing merugi sekitar 5%.
Tesla naik tipis 0,4%, dengan investor berspekulasi pabrikan kendaraan listrik itu akan lebih sedikit dirugikan oleh tarif karena sebagian besar produksinya di dalam negeri.
Apple melesat 1,05%, membantu membatasi penurunan S&P 500.
Kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu menciptakan ketidakpastian di Wall Street, karena investor khawatir atas potensi gangguan pada rantai pasokan, menghambat investasi, dan momok inflasi yang mengancam pertumbuhan ekonomi global.
"Investor benar-benar berhati-hati dan waspada terhadap Trump dan kebijakannya. Bahkan lebih dari sekadar kebijakan, hanya perubahan sikap yang terus-menerus," kata Jed Ellerbroek, Portfolio Manager Argent Capital di St Louis, Missouri. "Itu membuat orang benar-benar gugup untuk membuat keputusan investasi jangka panjang, baik kita berbicara tentang perusahaan atau tentang investor."
Jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran menurun pekan lalu, sementara tingkat pengangguran tampaknya tetap stabil pada Maret.
Juga pada sesi Kamis, angka utama untuk pertumbuhan produk domestik bruto kuartal keempat direvisi menjadi 2,4%, lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 2,3% dalam jajak pendapat  Reuters. 
Saham Dollar Tree melejit 11% karena beberapa analis menaikkan target harga mereka setelah pengecer diskon itu, Rabu, mengatakan telah menjual bisnis Family Dollar-nya yang sedang berjuang dengan harga sekitar USD1 miliar.
Investor akan fokus pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) periode Februari -- pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve - yang dirilis Jumat.
Trader memangkas eksposur mereka terhadap ekuitas Amerika, dengan S&P 500 merosot sekitar 7% dari rekor tertingginya pada penutupan 19 Februari. Nasdaq tergelincir hampir 12% dari rekor tertingginya pada penutupan 16 Desember.
S&P 500 dan Nasdaq sama-sama berada di jalur untuk mengakhiri kuartal pertama 2025 di wilayah negatif. Sejauh tahun ini, S&P 500 kehilangan sekitar 3% dan Nasdaq anjlok hampir 8%.
Jumlah saham yang menurun tercatat lebih banyak daripada yang naik dalam S&P 500 dengan rasio 1,3 banding satu.
S&P 500 membukukan 15 tertinggi baru dan tujuh terendah baru. Nasdaq mencatat 34 tertinggi baru dan 195 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street relatif ringan, dengan 14,7 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 16,3 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Verizon (1,77%)
-Visa A (1,65%)
-P&G (1,28%)
Saham berkinerja terburuk
-3M (-2,78%)
-Goldman Sachs (-2,61%)
-Nvidia (-2,06%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Dollar Tree (11,18%)
-AutoZone (3,86%)
-Abbott Labs (3,74%)
Saham berkinerja terburuk
-General Motors (-7,36%)
-Super Micro Computer (-6,26%)
-Palo Alto Networks (-5,69%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Marblegate Acquisition (207,69%)
-Lytus Technologies Holdings Ptv (88,28%)
-Direct Digital Holdings (69,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Trident Digital Tech Holdings ADR (-61,66%)
-LogicMark (-44,75%)
-Benson Hill (-39,52%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025