Investor Cermati Data Makro dan Kebijakan Trump, Reli Wall Street Berlanjut
Tuesday, March 18, 2025       04:59 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat untuk sesi kedua berturut-turut, Senin, karena investor berburu barang murah setelah Nasdaq dan S&P 500 anjlok selama empat pekan, dan menelaah data ekonomi terbaru untuk mengukur dampak kebijakan pemerintahan Trump.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 353,44 poin, atau 0,85%, menjadi 41.841,63, S&P 500 bertambah 36,18 poin, atau 0,64%, menjadi 5.675,12 dan Nasdaq Composite Index meningkat 54,58 poin, atau 0,31%, menjadi 17.808,66, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (17/3) atau Selasa (18/3) pagi WIB.
Penjualan ritel sedikit pulih pada Februari, tetapi di bawah ekspektasi, mencerminkan meningkatnya ketidakpastian atas tarif dan PHK besar-besaran karyawan pemerintah federal. Laporan terpisah menunjukkan aktivitas pabrik pada Maret di Negara Bagian New York anjlok paling dalam hampir dua tahun.
"Satu-satunya tanda pemulihan belanja dari kemerosotan yang disebabkan cuaca pada Januari, dan peningkatan stok sebelum tarif, adalah belanja daring," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.
"Sentimen sering kali menjadi prediktor yang buruk untuk belanja, tetapi getaran positif yang menopang belanja kini menjadi kenangan yang samar-samar."
Selain itu, sentimen pembangun rumah Amerika Serikat tersungkur ke level terendah dalam tujuh bulan pada Maret karena tarif pada bahan impor menaikkan biaya konstruksi.
Ketika Federal Reserve bertemu Rabu, secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah, menurut FedWatch Tool CME Group.
Pejabat the Fed juga akan mengumumkan proyeksi ekonomi dengan pernyataan kebijakan mereka, memberikan bukti paling nyata sejauh ini tentang bagaimana petinggi bank sentral AS itu memandang kemungkinan dampak kebijakan pemerintahan Trump mengaburkan prospek ekonomi, yang sebelumnya solid.
Federal Reserve Bank of Atlanta menyesuaikan perkiraannya untuk aktivitas ekonomi kuartal pertama dengan menunjukkan kontraksi 2,1%, turun dari estimasi 7 Maret, yakni kontraksi 1,6%.
Saham tumbang dalam beberapa minggu terakhir, dengan S&P 500 melorot pekan lalu lebih dari 10% dari rekor tertingginya di Februari, penurunan yang menandakan koreksi. Pasar pulih pada sesi Jumat karena investor mencari saham yang mungkin bernasib lebih baik di bawah kebijakan Trump.
Indeks blue-chip Dow berada sekitar 3% dari koreksi setelah kenaikan baru-baru ini selama dua sesi terakhir, sementara Nasdaq mengonfirmasi bahwa indeks tersebut berada dalam wilayah koreksi pada 6 Maret.
Dari 11 sektor utama S&P, real estat dan energi memimpin kenaikan sementara consumer discretionary menjadi satu-satunya yang menurun.
Selama akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Scott Bessent memperingatkan dalam sebuah wawancara bahwa "tidak ada jaminan" Amerika Serikat akan lolos dari resesi.
Tesla anjlok 4,79% setelah perusahaan pialang Mizuho menurunkan target harga saham pabrikan mobil listrik itu menjadi USD430 dari USD515. Sahamnya ambles 41% sejauh tahun ini.
Saham komputasi kuantum, seperti D-Wave Quantum dan Quantum Corp, meroket masing-masing 10,15% dan 40,09%, saat produsen chip kecerdasan buatan, Nvidia, memulai konferensi tahunannya.
Intel melonjak 6,82% setelah  Reuters  melaporkan CEO baru Lip-Bu Tan mempertimbangkan perubahan signifikan pada metode produksi chip dan strategi AI-nya.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 4,44 banding 1 di NYSE dan rasio 2,47 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan sembilan titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 45 tertinggi baru dan 111 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,86 miliar saham, dibandingkan rata-rata 16,53 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nike (2,85%)
-Walmart (2,51%)
-UnitedHealth (2,12%)
Saham berkinerja terburuk
-Nvidia (-1,76%)
-Amazon.com (-1,12%)
-American Express (-0,47%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Enphase (9,75%)
-Intel (6,88%)
-The AES (5,97%)
Saham berkinerja terburuk
-Incyte (-8,65%)
-Discover (-6,86%)
-Tesla (-4,79%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-SAIHEAT (1.420,87%)
-Farmmi (1.142,83%)
-Airnet Tech (97,93%)
Saham berkinerja terburuk
-Bon Natural Life (-58,85%)
-Lytus Technologies Holdings Ptv (-24,66%)
-Starbox Holdings (-23,85%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025