Investor Beralih ke Safe Haven di Tengah Kekhawatiran Geopolitik, Bursa Eropa Jeblok
Wednesday, November 20, 2024       03:16 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menyentuh level terendah dalam tiga bulan, Selasa, karena meningkatnya ketegangan geopolitik, dipicu Rusia yang menurunkan ambang batasnya untuk serangan nuklir, mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,45% atau 2,24 poin menjadi 500,60, setelah jatuh 1% ke titik terendah sejak 8 Agustus di awal sesi. Indeks tersebut mencatat kerugian hari ketiga berturut-turut, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (19/11) atau Rabu (20/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX melorot 0,67% atau 128,88 poin menjadi 19.060,31, FTSE 100 Inggris turun 0,13% atau 10,30 poin ke posisi 8.099,02 dan CAC Prancis menyusut 0,67% atau 48,59 poin jadi 7.229,64.
Aset safe haven seperti emas dan dolar AS melesat.
Kremlin mengatakan tujuan dari doktrin nuklir yang diperbarui tersebut adalah untuk membuat musuh potensial memahami keniscayaan pembalasan Rusia atas serangan tersebut.
"Setiap negara ingin menghindari perang nuklir, tetapi fakta bahwa kita telah melihat Putin mengambil langkah-langkah menuju kemungkinan itu menyebabkan tindakan penghindaran risiko (risk-off) atau pergerakan ke aset safe haven," kata Daniela Hathorn, analis Capital.com
"Jelas orang-orang mencari jalan untuk menyimpan uang mereka dengan aman, setidaknya untuk saat ini, tetapi kita belum sampai pada titik itu dalam hal kepanikan atau aksi jual yang signifikan."
Indeks volatilitas Euro STOXX ditutup pada angka 19,23, setelah mencapai 21,40 pada awal sesi - mendekati level tertinggi yang terlihat bulan ini, menandakan meningkatnya kecemasan investor.
Sejumlah saham yang terkait dengan Consumer discretionary, yang sering dikaitkan dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan, turun tajam.
Saham otomotif dan barang mewah merupakan sektor yang paling banyak mencatat penurunan. Keduanya masing-masing anjlok lebih dari 1,1%.
Perbankan, termasuk nama-nama seperti UniCredit dan Raiffeisen yang sensitif terhadap Rusia, merosot 1,4% sehingga menjadikannya sektor yang paling terpukul dalam penurunan pasar secara keseluruhan.
Penunjukan menteri keuangan AS dan perwakilan perdagangan di bawah Presiden terpilih Donald Trump juga menjadi fokus setelah pemilihan minggu lalu untuk peran kesehatan dan pertahanan.
Investor mulai mempertanyakan dampak kebijakan Trump yang berpotensi inflasi, seperti kemungkinan pemotongan pajak, sementara juga menunggu laporan keuangan raksasa chip AI, Nvidia, pada Rabu, tutur Richard Hunter, Head of Market Interactive Investor.
Dengan pembuat kebijakan ECB menyatakan keprihatinan atas potensi tarif perdagangan AS yang merugikan pertumbuhan zona euro, setiap sinyal tentang lintasan pemotongan suku bunga global akan diawasi dengan ketat.
Kebijakan Trump dapat mempersulit prospek pemotongan suku bunga Amerika lebih lanjut.
Di antara saham tunggal, Rheinmetall melambung 3,8% setelah kelompok pertahanan itu menargetkan penjualan 20 miliar euro (USD21,08 miliar) untuk tahun 2027.
Diploma Plc ambles 8% setelah penyedia produk dan layanan teknis itu gagal memenuhi estimasi pendapatan setahun penuh.
Caixabank melorot 5,3% setelah bank tersebut mempresentasikan rencana strategis barunya untuk tahun 2025-2027.
Nestle tersungkur 1,9%. Raksasa makanan tersebut bersiap untuk meningkatkan iklan dan pemasaran, memangkas biaya sebesar USD2,8 miliar pada 2027, dan memisahkan bisnis air dan minuman premiumnya menjadi unit global yang berdiri sendiri.
Aeroports de Paris melonjak 3,4% setelah Stifel menaikkan rating saham operator bandara Prancis tersebut dari "hold" menjadi "buy". (ef)

Sumber : Admin