Inflasi Amerika Lebih Tinggi dari Ekspektasi, Bursa Wall Street Tergelincir
Friday, October 11, 2024       04:25 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di area merah, Kamis, setelah investor mencermati inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi dan klaim pengangguran sebagai indikasi kesehatan ekonomi Amerika Serikat dan arah suku bunga.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 57,88 poin, atau 0,14%, menjadi 42.454,12, S&P 500 melemah 11,99 poin, atau 0,21%, jadi 5.780,05 dan Nasdaq Composite Index berkurang 9,57 poin, atau 0,05%, menjadi 18.282,05, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (10/10) atau Jumat (11/10) pagi WIB.
Baik S&P 500 maupun Dow mencatat rekor penutupan tertinggi pada sesi sebelumnya.
Hanya tiga dari 11 sektor industri utama S&P 500 yang menguat, Kamis, dengan energi, naik 0,8% dan mengungguli sektor lainnya karena harga minyak melejit.
Harga minyak berjangka menguat karena penggunaan bahan bakar di Amerika melonjak menjelang Badai Milton, yang menerjang pantai barat Florida, Rabu malam. Harga minyak juga didukung oleh kekhawatiran pasokan terkait konflik di Timur Tengah.
Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,2% dalam basis bulanan pada September dan 2,4% (tahunan), dengan kedua angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei  Reuters. 
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, tumbuh 3,3% (year-over-year), dibandingkan perkiraan sebesar 3,2%.
Dalam laporan terpisah yang dirilis Kamis, klaim pengangguran juga meningkat menjadi 258.000 untuk minggu yang berakhir hingga 5 Oktober, dibandingkan ekspektasi 230.000.
"Investor terpecah antara laporan CPI yang lebih kuat dari perkiraan dan laporan klaim pengangguran yang lebih lemah dari ekspektasi," kata Jack Ablin, Chief Investment Officer Cresset Capital di Chicago.
"Yang satu menunjukkan inflasi berjalan lebih tinggi dari perkiraan, dan lainnya memperlihatkan ekonomi tampak lebih lemah dari yang diharapkan."
Setelah data ekonomi tersebut dirilis, trader memperkirakan sekitar 80% kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuann November, dan sekitar 20% kemungkinan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, menurut FedWatch Tool CME Group.
Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, Kamis, mengatakan dia akan "benar-benar merasa nyaman" untuk tidak memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang, seraya menambahkan bahwa "ketidakstabilan" dalam data inflasi dan ketenagakerjaan terkini mungkin membenarkan untuk mempertahankan suku bunga pada November.
Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan dia melihat pemangkasan suku bunga "bertahap" selama satu setengah tahun ke depan, sementara John Williams dari Fed New York mengatakan masih melihat penurunan suku bunga di masa mendatang.
Investor juga bersiap menyambut musim laporan keuangan kuartal ketiga, dengan bank kakap Wall Street dijadwalkan merilis kinerjanya Jumat.
Tingkat pertumbuhan laba kuartal ketiga untuk emiten S&P 500 diperkirakan mencapai 5% (year-over-year), menurut estimasi yang disusun LSEG .
Pada saham individu, Delta Air Lines tersungkur 1% setelah memperkirakan pendapatan kuartalan di bawah ekspektasi untuk mengantisipasi pengeluaran perjalanan yang lebih lambat. Maskapai penerbangan lain juga mengalami penurunan dengan American Airlines, ditutup merosot 1,4%.
Saham Pfizer anjlok 2,8% karena mantan eksekutif menjauhkan diri dari kampanye investor aktivis Starboard terhadap perusahaan farmasi tersebut.
Di bursa Wall Street tercatat 11,02 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata pergerakan 12,06 miliar selama 20 sesi terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-UnitedHealth (1,10%)
-Amazon.com (0,80%)
-Travelers (0,75%)
Saham berkinerja terburuk
-Verizon (-2,63%)
-Boeing (-1,84%)
-Home Depot (-1,47%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-CrowdStrike Holdings (5,58%)
-Mosaic (4,43%)
-Micron (3,92%)
Saham berkinerja terburuk
-First Solar (-9,29%)
-Enphase (-5,82%)
-AMD (-4,01%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-BloomZ (87,36%)
-MicroAlgo (48,65%)
-XChange TECINC DRC (39,39%)
Saham berkinerja terburuk
-Gritstone Oncology (-68,70%)
-Momentus (-40,23%)
-Cemtrex (-33,94%)

Sumber : Admin