-
Era Tinggi Suku Bunga Berdampak Kejatuhan Mayoritas Saham Bank Besar
Monday, December 23, 2024 12:03 WIB
Ipotnews - Tingginya era suku bunga yang sudah berlangsung cukup lama dan sepertinya masih akan panjang, telah menjadi sentimen negatif yang menekan mayoritas harga saham emiten empat bank besar di Indonesia.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Senin (23/12) pukul 11.42 WIB, pergerakan harga saham empat bank papan atas di Tanah Air secara year to date (YtD) adalah sebagai berikut :
1. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () melemah dari 5.725 menjadi 4.170, turun 1.555 poin atau 27,2%.
2. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk () menguat dari 9.400 menjadi 9.750, naik 350 poin atau 3,7%.
3. Harga saham PT Bank Mandiri Tbk () melemah dari 6.050 menjadi 5.775, turun 275 poin atau 4,5%.
4. Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk () melemah dari 5.375 menjadi 4.340, turun 1.035 poin atau 19,4%
Praktisi pasar modal dan dosen Magister Ekonomi Universitas Atma Jaya dan Universitas Trisakti, Hans Kwee mengatakan pelaku pasar mengkhawatirkan kondisi tingginya suku bunga yang mengharuskan industri perbankan meningkatkan pencadangan dan menurunkan profitabilitas.
Apalagi Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Desember 2024.
"Keputusan ini tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar yang semula berharap ada pemangkasan sekali lagi di tahun ini. Namun tidak terjadi karena sedang ada risiko volatilitas kurs rupiah," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve memang menutup tahun ini dengan kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada Kamis (19/12). Namun, The Fed mengisyaratkan hanya akan memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2025.
"Ini juga semakin menambah sentimen negatif bagi pelaku pasar karena era suku bunga tinggi pada perbankan kini berisiko untuk berlangsung semakin lama," pungkas Hans.
(Adhitya)
Sumber : admin