Dukung Program Prabowo-Gibran, Pemegang Saham BEI Setujui Dua Agenda RUPS-LB
Wednesday, October 23, 2024       13:13 WIB

Ipotnews - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui dua mata acara rapat terkait rencana kerja Tahun Buku 2025 yang mendukung sejumlah program Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers RUPS -LB Tahun 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu (23/10), RUPS dihadiri 93 pemegang saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara.
Iman memaparkan, dua agenda RUPS -LB yang disetujui pemegang saham adalah Pelaksanaan Rencana Kerja Pembaruan Sistem Perdagangan dan Sistem Terdampak. Agenda kedua, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan Tahun Buku 2025.
Dia menyampaikan, persetujuan atas dua mata acara rapat tersebut menunjukkan adanya optimisme BEI dalam menyongsong 2025 dan sekaligus sebagai bentuk kesiapan Bursa dalam mendukung sejumlah program kerja pemerintahan baru.
Asumsi yang mendasari RKAT 2025 BEI adalah, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) pada 2025 mencapai Rp13,5 triliun, dengan jumlah hari bursa sebanyak 242 hari. Jumlah pencatatan Efek pada 2025 menjadi 407 Efek yang terdiri atas dari pencatatan Efek saham, emisi obligasi dan pencatatan Efek lainnya, seperti Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate ( DIRE ), Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi Waran Terstruktur.
Investor pasar modal pada 2025 ditargetkan bertambah sebanyak 2 juta single investor identification (SID). Secara umum, RKAT 2025 berfokus pada pendalaman pasar melalui produk dan layanan baru, serta perluasan pasar pada derivatif keuangan.
"BEI akan berfokus dalam pengembangan sejumlah rencana kerja yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, meningkatkan perlindungan investor, penyediaan layanan data yang sesuai kebutuhan pelanggan hingga penyempurnaan teknologi yang digunakan oleh BEI," papar Iman.
Bertransformasi menjadi multi-asset class exchange, kata Iman, BEI senantiasa melakukan pendalaman pasar melalui berbagai pengembangan produk dan layanan baru di pasar modal Indonesia.
Sepanjang 2024, BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) yang didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh stakeholders pasar modal lainnya telah meluncurkan sejumlah inisiatif, antara lain penyelenggaraan Workshop dan Launching ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE).
Selain itu, menurut Iman, BEI juga telah mengimplementasikan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif ( SPPA ) Improved Trading Mechanism. Implementasi Papan Pemantauan Khusus Full Periodic Call Auction juga telah dilakukan, dengan perubahan implementasi Papan Pemantauan Khusus yang merupakan hasil Post Implementation Review.
BEI juga meluncurkan Indeks IDX Cyclical Economy 30 sebagai alternatif acuan bagi investor dan Manajer Investasi dalam mengelola, serta menciptakan produk investasi berbasis indeks.
BEI melakukan soft launch produk Single Stock Futures (SSF) pada peringatan 47 Tahun Diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
Lebih lanjut Iman melaporkan, tahun ini BEI juga meluncurkan Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 yang bisa memudahkan investor untuk berinvestasi pada saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi, serta kinerja keuangan yang baik.
Sejumlah pencapaian yang diraih BEI sepanjang 2024 tersebut turut didukung oleh aktivitas pasar saham yang terus bertumbuh positif. Hal ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang mencapai level 7.760,060 pada 18 Oktober 2024 atau meningkat 6,7 persen dari posisi per akhir Desember 2023.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar BEI pada hari yang sama juga mencapai Rp12.967 triliun atau melonjak 11 persen dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp11.674 triliun. IHSG dan market cap Bursa di 2024 juga mencatatkan rekor tertinggi baru, yaitu pada 19 September 2024 di posisi 7.905 dan market cap menembus Rp13.475 triliun.
Adapun aktivitas pencatatan Efek baru saham jumlahnya terus bertumbuh. Hingga 18 Oktober 2024, BEI mencatatkan saham baru milik 36 Perusahaan Tercatat. Dengan demikian, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal mencapai 938 emiten.
Sementara itu, perdagangan produk obligasi melalui SPPA , rata-rata transaksi hariannya mencapai Rp993 miliar atau bertumbuh 44,7 persen dibandingkan posisi per akhir 2023 yang memiliki rata-rata transaksi harian senilai Rp686 miliar.
Aktivitas perdagangan produk non-saham (right, warrant, structured warrant, KIK dan derivatif) hingga 18 Oktober 2024 total nilai transaksinya mencapai Rp3,75 triliun dibandingkan posisi nilai transaksi pada akhir 2023, yakni Rp8,9 triliun.
Untuk kelas aset yang baru, yaitu Unit Karbon, terdapat Rp6,15 miliar total transaksi sampai dengan 18 Oktober 2024. Adapun total jumlah investor di pasar modal mencapai 14,2 juta atau mengalami peningkatan lebih dari 2 juta investor baru atau melonjak naik 16 persen (y-t-d) hingga 18 Oktober 2024.
Menurut Iman, partisipasi investor ritel sepanjang 2024 masih terjaga, selaras dengan peningkatan partisipasi dari investor institusi. "Hal tersebut mencerminkan keyakinan investasi di pasar saham yang masih terjaga". (Budi/ef)

Sumber : Admin