Data Makro Picu Kekhawatiran Perlambatan, Wall Street Awali Agustus di Zona Merah
Friday, August 02, 2024       04:31 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street mengawali Agustus dengan penurunan tajam, Kamis, setelah serangkaian data makro Amerika Serikat memicu kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin melambat lebih cepat dari yang diantisipasi, sementara Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.
Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 494,82 poin, atau 1,21%, menjadi 40.347,97, S&P 500 kehilangan 75,62 poin, atau 1,37%, menjadi 5.446,68 dan Nasdaq Composite Index anjlok 405,25 poin, atau 2,30%, menjadi 17.194,15, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (1/8) atau Jumat (2/8) pagi WIB.
Baik S&P 500 maupun Nasdaq mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak Februari pada sesi sebelumnya, didorong reli saham chip setelah the Fed mempertahankan suku bunga tetap, sesuai ekspektasi.
Sektor defensif seperti utilitas dan real estat memimpin kenaikan, karena kekhawatiran geopolitik atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong dolar dan menurunkan imbal hasil US Treasury.
Ekuitas awalnya dibuka lebih tinggi, sebagian didorong penguatan saham Meta Platforms setelah kinerja kuartalannya melampaui ekspektasi dan induk perusahaan Facebook tersebut mengeluarkan prospek yang optimistis untuk kuartal ketiga. Sahamnya ditutup melambung 5,87%, sebagai dorongan terbesar bagi indeks berbasis luas S&P 500.
Namun, keuntungan awal tersebut menguap setelah data menunjukkan ukuran aktivitas manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) tersungkur ke level terendah delapan bulan pada Juli di angka 46,8, yang menandakan kontraksi.
"Hal itu menimbulkan ketakutan yang nyata bahwa the Fed tertinggal dalam pemotongan suku bunga," ungkap Lou Basenese, Presiden MDB Capital di New York.
"Hanya sedikit investor yang yakin bahwa the Fed akan melakukan soft landing dan sekarang data mulai mendukung kekhawatiran tersebut."
Agustus biasanya merupakan salah satu bulan terlemah dalam setahun bagi pasar saham.
Data lain memperlihatkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi 11 bulan, pekan lalu, yang mengindikasikan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja, meski faktor musiman juga berperan.
Investor akan mencermati laporan penggajian pemerintah, dirilis Jumat, untuk tanda-tanda pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.
Kejatuhan saham megacap seperti Apple, melorot 1,68%, dan Amazon, yang turun 1,56% menjelang laporan keuangan kuartalan mereka yang akan dirilis setelah bel penutupan, sangat membebani indeks teknologi dan consumer discretionary, yang termasuk di antara yang berkinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P.
Setelah bel penutupan, saham Amazon "nyungsep" 4,47% menyusul hasil dan prospek kuartalannya.
Dari 342 perusahaan di S&P 500 yang melaporkan kinerja hingga Kamis pagi, 79,2% melampaui ekspektasi analis, menurut data LSEG , sedikit di atas tingkat 79% selama empat kuartal terakhir. Estimasi tingkat pertumbuhan laba untuk kuartal tersebut adalah 13,3%, naik dari 10,6% pada 1 Juli.
Indeks saham small-cap Russell 2000 merosot 3,03%, penurunan persentase harian terbesar sejak 13 Februari. Saham berkapitalisasi kecil akhir-akhir ini bergejolak karena investor berpindah antara saham yang lebih murah dan saham yang lebih mahal.
"Tanpa ekonomi yang baik, saham-saham small-cap yang sensitif terhadap ekonomi tidak akan melakukan apapun, bahkan dengan pemotongan suku bunga," kata Steve Sosnick, analis Interactive Brokers, di Greenwich, Connecticut.
Nvidia menyusut 6,67% dalam aksi jual saham chip yang lebih luas, dipicu proyeksi pendapatan konservatif Arm Holdings dan Qualcomm, yang menandai penurunan pendapatan akibat dampak pembatasan perdagangan. Saham ARM ambles 15,72% sementara Qualcomm anjlok 9,37%, dengan indeks semikonduktor PHLX melorot 7,14%, penurunan persentase harian terbesar sejak Maret 2020.
Moderna kehilangan 21,01% setelah memangkas perkiraan penjualan 2024 untuk vaksin Covid-19 dan virus pernapasan syncytial hingga 25%.
Eli Lilly melejit 3,5% setelah hasil uji coba menunjukkan obat penurun berat badan Zepbound mengurangi risiko rawat inap, kematian, dan dampak lainnya bagi orang dewasa obesitas dengan jenis gagal jantung yang umum.
Volume di bursa Wall Street tercatat 14,15 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-P&G (3,05%)
-J&J (1,84%)
-Coca-Cola (1,82%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-6,45%)
-Intel (-5,30%)
-Chevron (-4,89%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-CH Robinson (14,78%)
-FMC (10,25%)
-Air Products (8,95%)
Saham berkinerja terburuk
-Moderna (-21,01%)
-MGM (-13,22%)
-Lam Research (-9,87%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Evoke Pharma (1.114,70%)
-Redhill ADR (97,87%)
-Dermata Therapeutics (44,19%)
Saham berkinerja terburuk
-Vintage Wine Estates (-49,52%)
-Alx Oncology (-41,67%)
-Standard Biotools (-36,61%)

Sumber : Admin