Ipotnews - Masih solidnya data terbaru perekonomian Amerika Serikat tadi malam, membuat kurs rupiah bergerak melemah terhadap dolar di awal November 2024.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat (1/11) pukul 11.51 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.728 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,19% dibandingkan penutupan Kamis sore (31/10) di level Rp15.698 per dolar AS.
Economist, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (

BDMN

), Hosianna Evalita Situmorang mengatakan rilis data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index y/y menunjukkan perekonomian AS masih solid. "Ini membuat terjadi pelemahan rupiah hari ini, lebih karena kondisi ekonomi AS ternyata masih solid," kata wanita yang akrab disapa Anna saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Data initial jobless claim mingguan AS tadi malam menunjukkan klaim tunjangan pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi yakni 216 ribu dari perkiraan semula 229 ribu.
Selain itu, indikator inflasi utama AS yang disukai the Fed membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak April, memperkuat argumen untuk laju pemotongan suku bunga yang lebih lambat setelah penurunan besar-besaran bulan lalu.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang tidak termasuk makanan dan energi yang mudah berubah, meningkat 0,3% pada September, dan 2,7% dari tahun sebelumnya, menurut data Biro Analisis Ekonomi yang terbit Kamis (31/10).
Inflasi secara keseluruhan sebesar 2,1%, terendah sejak awal 2021 dan sedikit di atas target bank sentral sebesar 2%.
(Adhitya)

Sumber : admin