Bursa Wall Street Merosot, Tersengat Penurunan Saham Chip dan Energi
Wednesday, October 16, 2024       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street ditutup lebih rendah, Selasa, dengan penurunan 1% di Nasdaq yang didominasi teknologi mendorong kerugian karena saham chip tersungkur dipicu kekhawatiran permintaan, sementara sektor energi merosot 3% akibat kejatuhan harga minyak.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 324,80 poin, atau 0,75%, menjadi 42.740,42, S&P 500 menyusut 44,59 poin, atau 0,76%, menjadi 5.815,26 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 187,10 poin, atau 1,01%, menjadi 18.315,59, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (15/10) atau Rabu (16/10) pagi WIB.
Dow dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada sesi sebelumnya.
Laporan keuangan terlihat variatif, dengan reaksi positif terhadap kinerja jasa keuangan yang kontras dengan penurunan 8% saham UnitedHealth setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut memperkirakan laba 2025 di bawah estimasi Wall Street.
Nasdaq mendapat tekanan khususnya dari pemain pasar Nvidia, pabrikan chip terdepan untuk kecerdasan buatan. Saham Nvidia anjlok 4,7% setelah mencetak rekor penutupan tertinggi pada sesi Senin, dan setelah laporan media bahwa pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor chip AI oleh perusahaan-perusahaan Amerika.
Saham chip merosot secara luas setelah kinerja produsen peralatan chip ASML Holdings menunjukkan ekspektasi yang suram untuk penjualan 2025. Saham ASML yang tercatat di bursa Wall Street ambles 16% dan membantu menyeret indeks semikonduktor Philadelphia merosot 5,3% untuk penurunan satu hari terbesar sejak awal September.
"Tampaknya ada lebih banyak tekanan yang terpusat pada chip. Hal ini memberikan tekanan ke bawah pada teknologi sebagai sebuah sektor," kata Kevin Gordon, analis Charles Schwab.
Namun, kendati Gordon melihat laba yang lebih rendah dari perkiraan sebagai alasan untuk menjual saham chip, dia merasa gembira karena ada banyak saham yang naik seperti yang tersungkur di Nasdaq.
"Ini bukan penurunan yang menyeluruh," katanya, seraya mencatat bahwa saham yang dijual pada sesi itu sebelumnya berkinerja lebih baik. "Ini menunjukkan saham megacap menurunkan indeks tersebut."
Indeks industri energi ditutup kehilangan 3%, persentase penurunan satu hari terbesar sejak awal Oktober 2023, karena harga minyak mentah terjerembab dipicu ekspektasi permintaan yang lebih lemah setelah laporan media mengindikasikan Israel tidak akan menyerang target minyak Iran.
Di belakang energi, indeks teknologi S&P 500 mencatat penurunan terbesar, melorot 1,8%.
Namun, sektor defensif berkinerja lebih baik, dengan real estat mencetak keuntungan terbesar, melonjak 1,2%, diikuti sektor consumer staples naik 0,6% dan sektor utilitas, yang berakhir menguat 0,5%.
Di sektor keuangan, saham Bank of America naik 0,5% menyusul laba kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi, sementara saham Charles Schwab melejit 6% setelah melampaui estimasi.
Namun, saham Citigroup merosot 5% setelah melaporkan kinerja yang variatif dengan laba bersih menurun dan pendapatan bunga bersih lebih lemah dari ekspektasi, sementara penjaminan utang menopang laporan keuangan investment banking-nya.
Melawan tren kejatuhan saham teknologi, Apple ditutup melesat 1,1% setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi.
Selain itu, saham Walgreens Boots Alliance meroket 15,8% setelah sedikit mengalahkan estimasi Wall Street yang lebih rendah untuk laba kuartal keempat yang disesuaikan, dan mengumumkan rencana untuk menutup 1.200 toko guna memangkas biaya.
Investor akan mengamati dalam beberapa hari mendatang untuk laporan keuangan berikutnya serta data ekonomi utama, termasuk penjualan ritel bulanan dan angka produksi industri.
Sebelumnya pada Selasa petang, Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, mengatakan bahwa bahkan setelah pemotongan suku bunga pada September, pembuat kebijakan masih berupaya untuk menurunkan inflasi.
Trader memperkirakan peluang sekitar 98% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, menurut FedWatch Tool CME Group.
Di bursa Wall Street tercatat 12,85 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata 12,18 miliar selama 20 hari terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing (2,26%)
-Walmart (1,76%)
-Merck & Co (1,68%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-8,36%)
-Intel (-3,33%)
-Chevron (-2,66%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Walgreens Boots (15,78%)
-Carnival Corp (6,63%)
-Charles Schwab (6,12%)
Saham berkinerja terburuk
-KLA Corp (-14,70%)
-Lam Research (-10,90%)
-Applied Materials (-10,69%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Bright Minds Biosciences (1.445,78%)
-NewGenIvf (159,77%)
-Zapata Computing Holdings (59,74%)
Saham berkinerja terburuk
-Seelos Therapeutics (-47,76%)
-Rani Therapeutics Holdings (-33,33%)
-Notable Labs (-32,75%)

Sumber : Admin