Bursa Eropa Ceria, Otomotif Bangkit Berkat Optimisme Pemulihan Nexperia
Tuesday, November 04, 2025       03:23 WIB
  • Bursa Eropa ditutup sedikit menguat; indeks STOXX 600 naik 0,07% ke 572,28, didorong saham otomotif yang melonjak setelah kabar pabrik Nexperia di China akan kembali mengirim produk.
  • Renault, Mercedes-Benz, dan Volkswagen naik hingga 2,3%, sementara sektor travel menguat 1,7% dan saham pertambangan turun 1,5%.
  • Di sisi korporasi, Siemens Energy dan GTT mencatat rekor tertinggi, sedangkan Campari merosot akibat kasus pajak; data manufaktur zona euro menunjukkan stagnasi ekonomi.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menguat tipis, Senin, seiring investor mencerna laporan keuangan terbaru sejumlah perusahaan, sementara saham otomotif melesat di tengah optimisme bahwa pabrik Nexperia di China akan kembali melanjutkan pengiriman produk.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,07% atau 0,39 poin menjadi 572,28, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC  , di Bengaluru, Senin (3/11) atau Selasa (4/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama berakhir variatif. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,73% atau 174,11 poin jadi 24.132,41, sementara FTSE 100 Inggris melemah 0,16% atau 15,88 poin ke posisi 9.701,37 dan CAC Prancis berkurang 0,14% atau 11,28 poin menjadi 8.109,79.
Saham otomotif memimpin reli, dengan Renault, Mercedes-Benz, dan Volkswagen melejit antara 1,9% hingga 2,3% setelah sumber  Reuters  menyebutkan Gedung Putih akan segera mengumumkan kelanjutan pengiriman produk Nexperia--pabrikan asal Belanda--dari China. Sebelumnya, sektor otomotif Eropa mencatat dua bulan berturut-turut penurunan hingga Oktober.
"Setelah rangkaian kabar buruk dari produsen mobil Eropa, kabar ini memberi sedikit dorongan moral. Ini belum menjadi titik balik, tetapi memberi dukungan tambahan yang dibutuhkan pasar," ujar Chris Beauchamp, Kepala Analis Pasar IG Markets.
Pemerintah Belanda baru-baru ini mengambil alih kendali atas Nexperia, perusahaan yang dimiliki Wingtech Technology asal China. Langkah tersebut memicu Beijing untuk menahan ekspor produk Nexperia, sehingga menyebabkan gangguan rantai pasok bagi produsen mobil global.
Saham teknologi Eropa juga menguat 0,6%, sementara sektor travel dan leisure melesat 1,7% ditopang lonjakan saham Ryanair.
Sebaliknya, saham pertambangan merosot 1,5% dengan Anglo American dan Rio Tinto masing-masing anjlok lebih dari 2%.
Di sisi korporasi, Siemens Energy mencatat rekor tertinggi dan melambung 2,5% setelah Morgan Stanley menaikkan target harga sahamnya berkat prospek jangka menengah yang lebih baik.
GTT, perusahaan spesialis sistem penyimpanan LNG asal Prancis, juga mencapai rekor baru dan meroket 8,7% setelah menaikkan proyeksi pendapatan dan laba tahunannya.
Ryanair melonjak 3,9% setelah memperkirakan tarif tiket dapat sepenuhnya pulih dari penurunan 7% tahun lalu. Sebaliknya, Campari ambles 2,4% setelah otoritas pajak Italia menyita saham senilai USD1,5 miliar dari perusahaan induk di Luksemburg yang mengendalikan grup minuman tersebut karena dugaan penggelapan pajak.
Menurut Ipek Ozkardeskaya, analis Swissquote Bank, kinerja emiten Eropa yang berorientasi ekspor sejauh ini lebih baik dari perkiraan, terutama di Jerman, sehingga memberi angin segar bagi investor setelah periode tekanan pasar.
Pekan lalu, bursa Eropa sempat melemah akibat pernyataan bernada hawkish dari Federal Reserve dan belum adanya tanda-tanda pelonggaran dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Namun, mencairnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China membantu STOXX 600 mencatat kenaikan bulanan keempat berturut-turut pada Oktober.
Dari sisi data, aktivitas manufaktur zona euro stagnan pada Oktober, menunjukkan masih lemahnya momentum pemulihan ekonomi kawasan tersebut. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin