Bursa Ekuitas Eropa Tergelincir di Tengah Kehati-hatian Investor atas Ketidakpastian Tarif
Tuesday, March 25, 2025       03:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa melemah, Senin, karena kehati-hatian pelaku pasar, bahkan ketika harapan menigkat bahwa Presiden AS Donald Trump dapat memilih pendekatan yang lebih lunak dengan kebijakan tarifnya dalam beberapa minggu mendatang.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun tipis 0,13% atau 0,74 poin menjadi 548,93, menghapus keuntungan sebelumnya setelah rilis data yang menunjukkan aktivitas bisnis zona euro tumbuh pada laju tercepatnya dalam tujuh bulan pada Maret, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Senin (24/3) atau Selasa (25/3) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX melemah 0,17% atau 39,02 poin menjadi 22.852,66, FTSE 100 Inggris berkurang 0,10% atau 8,78 poin jadi 8.638,01 dan CAC Prancis menyusut 0,26% atau 20,62 poin menjadi 8.022,33.
Konflik perdagangan global tetap menjadi sorotan, dengan investor menilai laporan bahwa pemerintahan Trump kemungkinan akan mengecualikan serangkaian tarif khusus sektor sembari menerapkan pungutan timbal balik pada 2 April.
"Sangat sulit sekarang untuk mengklasifikasikan dengan tepat apa yang diperhitungkan dan apa yang tidak, karena berubah setiap hari," kata Bas van Geffen, analis Rabobank.
"Orang-orang sangat berhati-hati tentang berapa banyak yang akan diumumkan (pada 2 April). Jadi, itu juga mengarah pada nada pasif atau lebih hati-hati dalam ekuitas Eropa hari ini."
Indeks STOXX 600 menguat pekan lalu setelah dua kali berturut-turut mencatat kerugian mingguan karena Jerman memberikan lampu hijau terakhir untuk lonjakan besar dalam peminjaman guna memacu pertumbuhan ekonomi terbesar di kawasan tersebut.
Dorongan fiskal Jerman, bersama dengan perang dagang Trump di berbagai bidang mendorong ekonom untuk mengendalikan perkiraan pertumbuhan Amerika, yang membuat ekuitas Eropa lebih menarik.
STOXX 600 melambung 8,2% tahun ini dibandingkan penurunan 2,1% pada indeks acuan S&P 500. Indeks acuan Jerman mengungguli sebagian besar rekan regionalnya dengan lonjakan 15% pada 2025.
Saham pertambangan memimpin kenaikan di antara sejumlah sektor, Senin, melesat 1,3% karena harga tembaga yang lebih tinggi. J.P.Morgan juga menaikkan peringkat sektor pertambangan Eropa menjadi "overweight" dari "underweight".
Di sisi lain, makanan dan minuman merupakan yang paling lamban pada indeks utama dan merosot 1,4%.
Saham telekomunikasi anjlok lebih dari 1%, terseret kejatuhan 4,4% pada saham Vodafone setelah BofA Global Research menurunkan peringkat saham grup seluler tersebut menjadi "neutral" dari "buy".
Di antara saham, Bayer melorot 6,3% setelah pembuat benih dan pestisida tersebut diperintahkan oleh dewan juri Amerika untuk membayar sekitar USD2,1 miliar kepada penggugat yang mengklaim pembunuh gulma Roundup milik perusahaan tersebut menyebabkan kanker yang dideritanya.
Saab melejit 4,5% setelah UBS menaikkan peringkat saham perusahaan pertahanan tersebut menjadi "buy" dari "neutral".
RWE melonjak 1,5% karena investor aktivis Elliott mengungkapkan kepemilikan saham di perusahaan utilitas terbesar di Jerman itu, dan mendesak emiten tersebut untuk meningkatkan program pembelian kembali (buyback) saham senilai 1,5 miliar euro (USD1,6 miliar). (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham GOOD, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:10 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AMRT, Jual
Wednesday, Apr 02, 2025 - 15:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISAT, Beli
Wednesday, Apr 02, 2025 - 11:42 WIB
IHSG Anjlok 8% Sepanjang Kuartal I 2025