Bursa Ekuitas Eropa Melorot, CAC Prancis Pimpin Kejatuhan Karena Kekhawatiran APBN
Thursday, November 28, 2024       03:16 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Prancis mencapai titik terendah dalam lebih dari tiga bulan, Rabu, karena investor khawatir tentang kemampuan pemerintah yang rapuh untuk mendorong anggarannya, sementara ketakutan yang terus berlanjut atas potensi tarif Amerika Serikat membuat saham otomotif Eropa tetap tertekan.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,19% atau 0,94 poin menjadi 504,96, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (27/11) atau Kamis (28/11) dini hari WIB.
Sementara, Indeks CAC Prancis merosot lebih dari 1% selama sesi tersebut untuk mencapai titik terendah sejak Agustus. Indeks tersebut ditutup turun 0,72% atau 51,48 poin menjadi 7.143,03. Di Jerman, Indeks DAX ditutup menyusut 0,18% atau 34,23 poin menjadi 19.261,75 dan FTSE 100 Inggris menguat 0,20% atau 16,14 poin jadi 8.274,75.
Sektor teknologi menjadi beban terbesar pada STOXX 600, dengan penurunan dipimpin sejumlah perusahaan Prancis.
Obligasi Prancis juga terpukul, mendorong premi yang harus dibayarkan pemerintah untuk pinjaman jangka panjang ke titik tertinggi sejak 2012.
"Prancis terus berjuang dari ketidakstabilan politik, dan tidak ada yang beres hingga pemilu lebih cepat yang diadakan oleh (Presiden Emmanuel) Macron pada awal tahun ini," kata Lilian Chovin, Head of Asset Allocation Coutts, Inggris.
"Anggaran belum disahkan dan pemerintahan baru bisa jatuh lagi - itu akan memperburuk sentimen terhadap aset Prancis."
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen mengancam akan menggulingkan pemerintah atas langkah-langkah untuk memangkas pengeluaran dan menaikkan pajak dalam APBN .
Investor juga terus khawatir tentang target potensial tarif berikutnya, setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menjanjikan tarif yang tinggi atas impor dari mitra dagang terbesar Amerika Serikat, termasuk Meksiko dan China.
Kekhawatiran ini, yang menonjol sejak kemenangan Trump, membuat saham Eropa tetap defensif, di antara faktor-faktor lainnya.
Namun, saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga melambung 1,7%, membatasi kerugian keseluruhan.
Di antara saham individu, Johnson Matthey anjlok 11,7% setelah pabrikan konverter katalitik dan penyaring polusi itu gagal mencapai estimasi laba setengah tahunan.
Grifols melorot 9% setelah laporan mengatakan investment fund Kanada, Brookfield, mungkin membatalkan rencananya untuk mengambil alih perusahaan farmasi Spanyol itu.
Belanja konsumen AS meningkat pesat sepanjang Oktober, menunjukkan ekonomi mempertahankan laju pertumbuhannya yang kuat di awal kuartal keempat.
Hal ini terjadi sehari setelah risalah rapat Federal Reserve periode November memperlihatkan para pejabat setuju untuk tidak memberikan banyak arahan tentang bagaimana kebijakan moneter kemungkinan akan berkembang. (ef)

Sumber : Admin