Ancaman Tarif Trump Bikin Pasar Ketar-ketir, Bursa Ekuitas Eropa Melorot
Wednesday, November 27, 2024       05:04 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa merosot secara keseluruhan, Selasa, dipimpin pabrikan otomotif, karena ancaman tarif Donald Trump terhadap sejumlah mitra dagang terbesar Amerika Serikat memicu kekhawatiran tentang perang dagang global lainnya.
Presiden terpilih AS Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, berencana untuk mengenakan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko dan mengenakan "tarif tambahan 10%, di atas tarif tambahan apa pun" pada China, yang merusak sentimen pasar yang positif menyusul penunjukan Scott Bessent sebagai menteri keuangan Amerika. Dolar menguat, sementara pasar ekuitas global tersungkur.
"Kita telah melihat film ini sebelumnya dan itu akan menjadi alat negosiasi, namun kita tidak dapat mengabaikan sepenuhnya karena kali ini Trump mendapat dukungan penuh dari kedua majelis" Kongres Amerika, kata Chris Beauchamp, Kepala Analis IG Group.
"Investor telah belajar sesuatu dari masa lalu dan melompat seperti kucing yang ketakutan pada setiap berita Trump bukanlah cara untuk melewati ini."
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,57% atau 2,88 poin menjadi 505,90, mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut, dengan kekhawatiran atas tarif yang memicu kembali inflasi global dan membebani pelonggaran kebijakan moneter yang juga meredam mood investor, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (26/11) atau Rabu (27/11) dini hari WIB.
Saham-saham yang terekspos China merupakan yang paling terpengaruh pada indeks tersebut.
Sektor otomotif, yang diperkirakan menjadi salah satu yang paling terpukul di bawah tarif Trump, melorot 1,6%, dengan Stellantis dan Volkswagen di antara yang paling merugi, masing-masing ambles 4,8% dan 2,4%.
Ritel dan pertambangan merupakan beberapa sektor lain yang terpukul parah, masing-masing menyusut 1% dan 1,9%, dengan yang terakhir terpukul kejatuhan harga logam.
"Pabrikan otomotif Eropa melihat pelemahan yang jelas dalam penjualan mereka selama beberapa tahun terakhir dan mereka juga berada dalam baku tembak dengan ketegangan perdagangan China...Mereka tidak lagi dalam posisi untuk menanggung tarif tambahan," kata Ipek Ozkardeskaya, analis Swissquote Bank.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX melemah 0,56% atau 109,22 poin menjadi 19.295,98, FTSE 100 Inggris berkurang 0,40% atau 33,07 poin jadi 8.258,61, dan CAC Prancis turun 0,87% atau 62,96 poin menjadi 7.194,51.
Perumus kebijakan Bank Sentral Eropa juga khawatir tentang tarif Trump.
Momentum di saham Eropa terhenti pada tahap akhir tahun ini karena investor bergulat dengan kemungkinan dampak tarif perdagangan, penurunan belanja China, dan meningkatnya ketegangan geopolitik, di antara sejumlah faktor lainnya.
Setelah mencapai rekor tertinggi di awal 2024, STOXX 600 menguat hanya 6% tahun ini, jauh di belakang S&P 500, yang melambung lebih dari 25%.
Di antara saham-saham tertentu, Avolta merosot 5,4% ke posisi terendah STOXX 600 setelah Barclays men-downgrade peringkat saham pengecer duty-free Swiss itu menjadi "underweight" dari "overweight".
Amundi kehilangan 5,3% setelah dua pialang memangkas rating mereka menjadi "netral".
Sementara itu, Melrose Industries memimpin kenaikan pada STOXX 600, melejit 7,7%, setelah J.P. Morgan meng-upgrade target harga pada saham pabrikan suku cadang kedirgantaraan itu. (ef)

Sumber : Admin