Ipotnews - Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS, setelah tadi malam salah seorang pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve kembali mengulangi sinyal hawkish karena faktor inflasi yang masih bandel.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (26/6) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.428 per dolar AS, melemah 53 poin atau 0,32% dibandingkan akhir perdagangan Selasa sore (25/6) di level Rp16.375 per dolar AS.
Analis pasar uang, Lukman Leong mengatakan pernyataan Michelle Bowman tadi malam yang tetap hawkish telah menekan kurs rupiah. "Ini memang salah satu faktor yang mempengaruhi," kata Lukman saat dihubungi oleh Ipotnews, siang ini.
Tadi malam Gubernur the Fed Michelle Bowman mengatakan dia melihat sejumlah risiko kenaikan pada outlook inflasi. Dia menegaskan kembali perlunya mempertahankan biaya pinjaman tetap tinggi untuk beberapa lama.
"Kami masih belum pada titik di mana penurunan suku bunga kebijakan itu adalah hal yang tepat," kata Bowman dalam pidato yang disiapkan pada hari Selasa tadi malam di London, Inggris, mengutip Bloomberg Technoz.
"Mengingat risiko dan ketidakpastian terkait pandangan ekonomi saya, saya akan tetap berhati-hati dalam pendekatan saya untuk mempertimbangkan perubahan dalam sikap kebijakan di masa depan," ujar Bowman.
Selain itu, indeks keyakinan konsumen AS sedikit menurun di bulan ini seiring dengan outlook yang lebih pesimis terhadap kondisi bisnis, pasar kerja, dan pendapatan. "Ini mendorong penguatan dolar sebagai safe haven," tambah Lukman.
Data yang dirilis pada Selasa (25/6) menunjukkan bahwa indeks sentimen dari The Conference Board turun menjadi 100,4 dari angka 101,3 yang telah direvisi turun pada bulan Mei. Perkiraan median dari survei ekonom Bloomberg memperkirakan angka 100.
Pengukuran ekspektasi untuk enam bulan ke depan di bulan Juni turun hampir 2 poin menjadi 73, sementara kondisi saat ini meningkat dari angka di bulan Mei yang direvisi turun.
(Adhitya)

Sumber : admin